Masyarakat Masih Malas Ganti Password Padahal Rawan Data Bocor

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Banyaknya kasus kebocoran data di Indonesia cukup membuat masyarakat ketar-ketir. Data-data yang bocor ini sering kali digunakan untuk menjebak calon korban lewat modussocial engineering.

Data-data yang dicuri tersebut diperjual belikan dengan bebas didark web,lalu digunakan untuk berbagai hal negatif, seperti scam, pencurian identitas, phishing dan voice phishing.

Untuk menghindari dampak buruk dari kebocoran data ini adalah dengan tidak membagikan data kredensial pada siapapun dan rutin password serta PIN. 

Sayangnya, masyarakat Indonesia ternyata masih malas untuk mengganti password akun-akun penting mereka.

Dalam survei terbaru APJII 2023, sebanyak 34,47 persen masyarakat tidak tahu dan tidak pernah melakukan tindakan untuk menjaga keamanan data mereka.

Lebih parahnya, 66,82 persen masyarakat belum pernah mengganti password mereka semenjak akun dibuat. Sementara itu, 10,44 persen mengaku mengganti password setidaknya 1 kali dalam setahun.

Pengguna yang rajin melakukan penggantian password hanya berkisar 5,97 persen, yang mana mereka mengganti password selama satu bulan sekali.

Alasan masih malasnya masyarakat Indonesia dalam mengganti password adalah mereka takut lupa jika sering mengubah password akun (32,17 persen). Sebanyak 31,04 persen juga mengaku tidak berniat untuk mengubah password mereka, bahkan 18,68 persen mengaku tidak penting untuk mengubah password mereka.

Bagi yang belum tahu, saat ini sudah banyak aplikasi dan platform yang bisa digunakan untuk menyimpan berbagai password bernama Password Manager, salah satunya password manager dari Google yang bisa menyimpan kata sandi dari berbagai akun dan platform.