Mau Bangun Metaverse, Facebook Dikritik Eks CEO Google
Foto: dok. ACT Consulting
Uzone.id-- Membayangkan jadi Mark Zuckerberg rasanya berat. Mentalnya harus kuat mendengar kritik sana-sini setelah mengumumkan perubahan nama perusahaan dan misi besarnya dalam menciptakan dunia virtual metaverse.
Meski Zuckerberg tampak menggebu-gebu saat mengumumkan Meta sebagai nama perusahaan dan dunia virtual impiannya di masa depan, metaverse. Di sisi lain, nama besar lain di industri teknologi dunia, Eric Schmidt pun angkat bicara mengenai metaverse ini.
Schmidt yang dikenal sebagai mantan CEO Google mengutarakan pendapatnya mengenai metaverse, dunia baru di masa depan yang akan diciptakan oleh Facebook -- maaf, maksudnya Meta.
Ia tak ragu untuk mengekspresikan keraguannya.
Baca juga:4 Sindiran Whistleblower untuk Nama Baru Facebook
“Saya menanti inovasi menakjubkan di metaverse. Saya telah menunggu sekitar 30 tahun, namun mengenai Facebook yang akan mewujudkannya, saya tidak tahu,” ungkapnya dalam sebuah programCNBC.
Schmidt mengakui bahwa dunia virtual, dalam hal ini metaverse, memang sedang dikembangkan agar benar-benar terwujud oleh raksasa teknologi seperti Microsoft, bahkan Google kabarnya juga ke arah yang sama. Namun, Schmidt sadar bahwa prosesnya bisa memakan waktu satu dekade bahkan lebih bagi metaverse untuk benar-benar berjalan sesuai harapan.
Entah ada sentimen tersendiri terhadap Facebook atau tidak, yang jelas Schmidt menganggap metaverse yang akan dibangun Facebook ini dapat bermasalah.
“Semua orang yang membicarakan metaverse, mereka membahas dunia yang lebih memuaskan dari dunia kita sekarang ini -- kita lebih kaya, lebih tampan, lebih meawan, lebih kuat, lebih cepat,” tutur Schmidt.
Baca juga:Imbas Facebook Ganti Nama, WhatsApp Jadi Berubah
Ia melanjutkan, “jadi, dalam beberapa tahun, orang-orang akan memilih menghabiskan waktu mereka dengan kacamata pintar [goggle] di metaverse. Lalu siapa yang memasang aturannya? Dunia yang menuju serba digital ketimbang fisik. Ini bukan inovasi terbaik untuk umat manusia.”
Schmidt bahkan mengatakan ia akan terus menyebut perusahaan sebagai “Facebook” seperti halnya orang-orang tetap menyebut Alphabet sebagai “Google”. Di matanya, metaverse yang dijanjikan Facebook memang kuat, namun dapat berbahaya jika masyarakat melupakan kehidupan nyata demi dunia virtual.
“Kita akan mencari tahu. Saat ini kita belum tahu. Dan saya rasa para regulator memiliki formulasi yang benar, atau bahkan jika mereka ingin membahasnya hari ini,” tutup Schmidt.
VIDEO: Unboxing Realme GT Neo2