Membedah Perdebatan Kue Klepon ‘Tidak Islami’ di Medsos
(Foto: dok. Beritagar)
Uzone.id-- Sejak lama kue klepon dapat menghadirkan kenikmatan tersendiri saat sudah lumer di mulut. Ada sensasi kejutan ketika kita menggigitnya. Tak pernah muncul di benak pikiran kebanyakan orang untuk mempertanyakan “apa salah klepon sampai dibilang tidak Islami?”. Rasanya, dunia sudah semakin kacau saja.
Memang ada-ada saja keributan yang terjadi di media sosial oleh netizen Indonesia. Seringkali ada topik yang mendadak viral, orang-orang sampai luput untuk mencari tahu siapa ‘dalang’ utamanya yang mengunggah keributan tersebut.
Media sosial di Indonesia mulai dari Twitter, Instagram, dan Facebook sedang dihebohkan dengan satu foto viral tentang klepon. Kalau foto klepon saja sih, tentu tidak masalah, namun di foto itu ada tulisan kontroversial yang berbunyi, “kue klepon tidak Islami. Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara membeli jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami.” Di foto tersebut, ada watermark bertuliskan “Abu Ikhwan Aziz”.
Berdasarkan data analisis media sosial Drone Emprit, foto estetika klepon tersebut ditemukan di Pinterest, Blogspot, dan beberapa situs lain. Jadi bisa dipastikan, foto tersebut memang hasil comot dari suatu sumber, dan ditambahkan teks sendiri oleh si oknum.
Kemudian, Drone Emprit juga menemukan topik klepon tidak Islami ini berawal dari Facebook pada Senin (20/7) sekitar pukul 20.31 WIB. Kemudian baru topik ini menyerbak di Twitter di hari Selasa (21/7) pada pukul 16.00 WIB.
Pembahasan ini kemudian dianggap menyenggol sentimen agama dan kelompok politik tertentu jika melihat dari unggahan akun @kerjabersama_2periode di Instagram, serta beberapa postingan lainnya di ranah Twitter.
“Postingan-postingan berikutnya di atas nadanya serupa, yaitu menunjuk salah satu kelompok sebagai pembuat iklan tersebut,” cuit Ismail Fahmi selaku pendiri Drone Emprit.
Terlepas dari tanggapan dan bantahan dari netizen yang menyangkutpautkan kelompok tertentu, ada banyak juga yang protes sembari membawa adat istiadat nusantara yang seharusnya menjadi nilai tersendiri yang dihargai, bukan persoalan agama.
Dari pernyataan Ismail terkait kontroversi ini, dia mengatakan tidak semua percaya bahwa flyer itu benar, karena ada juga netizen yang menuduh rezin menggunakan trik pembenturan klepon tersebut dengan agama.
Bahkan user Twitter @pinotski yang dikenal dengan karya desain grafisnya itu mengklarifikasi bahwa foto klepon yang digunakan oleh oknum provokator tersebut mengambil dari foto istrinya yang aslinya diunggah di platform Flickr.
Dari perdebatan ini semua, Ismail melalui Drone Emprit merangkum bahwa banyak netizen yang percaya kalau kelompok “kadrun” adalah yang membuat flyer tersebut. Sedangkan yang curiga, kebanyakan mencari klarifikasi atau menuding kelompok lawannya yang membuat dan ‘menggoreng’ sendiri.
“Residu Pilpres tampaknya masih sangat kuat. Perolehan suara tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua kluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling ‘serang’,” cuit Ismail.
Terlepas dari itu semua, tolong diingat kembali, klepon tidak salah apa-apa.
Ia hanyalah kue tradisional Indonesia yang sering dianggap sebagai jajanan pasar. Klepon dibuat dari tepung beras ketan dan bentuknya bulat seperti bola-bola kecil berisi gula merah. Tolong jangan rusak kenikmatannya dengan perdebatan nirfaedah kalian.