Membuat Kue Jadi Tren, Buka Peluang Bisnis Baru
Memasak berkembang jadi gaya hidup masyarakat modern. Tak hanya ibu-ibu, remaja putri pun menunjukkan minat besar untuk mengasah skill mengolah bahan mentah menjadi hidangan siap saji. Kursus memasak pun menjamur. Tak hanya dalam pembuatan hindangan utama (main course), tapi juga berbagai jenis kue dan roti.
Seperti yang tengah dirintis dua gadis cantik, Nina Bertha dan Livianca Vanaessa. Nina yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat Master Chef Indonesia, berkongsi dengan Livianca mendirikan Sweet Troops Artisan Baking Studio.
"Passion saya memang di pastry. Tidak ada background khusus, semua belajar sendiri aja dengan trial and error," cerita Nina di sela pembukaan Sweet Troops Artisan Baking Studio, yang terletak di Jalan Teuku Nyak Arief Blok G No 16, Simprug, Jakarta Selatan.
Berbeda dengan Livia yang sempat menimba ilmu pastry di Australia selama setahun usai menamatkan studinya di jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan. "Dari kecil memang senang nonton cocking show, salah satunya show-nya cheff Bara, 'Gula Gula' di TransTV. Pernah juga jualan (kue) online, terima orderan," tuturnya.
Dijelaskan Nina dan Livia Sweet Troops menyediakan fasilitas bagi mereka yang hendak belajar membuat roti dan kue. Tak hanya ibu-ibu, tempat kursus ini juga menyediakan kelas untuk remaja dan anak-anak.
"Kami mengutamakan kenyamanan dan pelayanan yang diberikan. Datang cukup bawa diri aja, nggak usah mikirin bahan, peralatan, karena semua sudah tersedia," urai Nina. Tutor yang dilibatkan ada dari dalam dan luar negeri. "Saat ini banyak sekali tutor yang world class. Sebenarnya kami lebih berharap bisa hadirkan tutor yang lokal, karena kami bangga dunia kuliner Indonesia bisa berkembang," Nina menambahkan.
Ada banyak jenis roti dan kue yang bisa dipelajari di Sweet Troops, mulai dari tradisional hingga kudapan terkenal dari manca negara. "Yang tradisional kayak kue lapis Surabaya, lapis legit, kue kering. Untuk yang modern, seperti Amecian cake, kue-kue dari Jepang, Perancis," sebut Livia.
Nina dan Livia optimis bisnis kuliner akan terus langgeng. "Kami yakin ya untuk makanan nggak akan pernah habis. Karena sampai kapan pun orang akan terus cari makanan. Terlebih makanan yang dipadukan dengan unsur seni. Pasti menarik," pungkas Livia.
(ari/ari)