Membuatmu Tak Percaya, Inilah 5 Gangguan Psikologis Teraneh dalam Dunia Medis!
Penyakit yang berkaitan dengan psikologi seseorang memang begitu menyeramkan. Salah penanganan malah bisa membunuh sang pasien. Salah satu dari penyakit psikologis yang cukup terkenal adalah skizofrenia. Namun ternyata skizofrenia hanyalah satu dari sekian banyak penyakit gangguan psikologis yang ada.
Nah, di bawah ini kamu bisa mendapati lima gangguan psikologis teraneh dan ternyentrik melebihi skizofrenia. Yuk, Keepo!
Cotard’s Syndrome
Sindrom ini dikenal dengan nama lain, yakni Walking Corpse Syndrome. Sindrom ini menyebabkan para penderitanya percaya jika mereka sebenarnya telah mati, setengah mati, atau bahkan tidak ada di dunia.
Mereka semua ini menganggap bahwa diri mereka adalah mayat hidup yang sehingga tidak melakukan berbagai kegiatan yang dapat menjaga mereka agar tetap hidup semisal makan dan minum.
Orang yang pertama kali menemukan sindrom ini adalah Jules Cortad, seorang ahli saraf asal Prancis. Pada kurun waktu 1800-an, ia pertama kali menemukan sebuah sindrom di mana penderita merasa bahwa dirinya sebenarnya telah mati.
Penderita pertama dari sindrom ini bernama Esme Weijun Wang. Pasca-insiden pingsan di pesawat terbang sebulan sebelumnya, Wang mengatakan kepada suaminya bahwa ia tidak lagi merasakan realitas kehidupan dunia yang nyata. Kondisi Wang ini terus berlanjut hingga dua bulan lamanya.
Nah, untungnya penderita sindrom ini masih bisa disembuhkan. Misalnya saja Wang sendiri. Setelah sebelumnya didiagnosis mengidap gangguan bipolar skizoafektif, Wang akhirnya dapat pulih seperti sedia kala.
Perihal penyebab sebenarnya dari gangguan psikologis ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Salah satu asumsi terkuat kenapa sindrom ini bisa terjadi adalah karena kerusakan yang terjadi pada otak.
Fregoli Delusion
Sindrom yang satu ini menyebabkan para penderitanya merasa yakin bahwa orang-orang yang berbeda sebenarnya adalah orang yang sama, namun mereka semua selalu mengubah penampilannya dan bahkan melakukan penyamaran sehingga membuat para penderita mengalami ketakutan yang berlebih alias paranoid.
Selain mengalami paranoid, para penderita juga akan mengalami kesulitan dalam mengingat benda, tempat, dan peristiwa. Sindrom ini biasanya muncul pada mereka yang mengidap skizofrenia, demensia, epilepsy, atau cedera traumatik pada otak.
Secara umum, sindrom Fregoli Delusion ini terjadi akibat cedera pada otak penderita. Biasanya, dokter akan memberikan obat anti-psikotik dan melakukan pendekatan terhadap para penderita untuk mengetahui seberapa parah penyakitnya.
Sindrom ini sendiri pertama kali dilaporkan terjadi pada tahun 1927. Penderitanya adalah seorang wanita berusia 27 tahun asal London, Inggris. Pada saat itu, ia melapor pada pihak kepolisian dan mengaku bahwa ia dikejar dua orang aktor yang sering ia tonton di teater. Menurutnya, kedua orang aktor tersebut memainkan peran sebagai orang yang ia kenal.
Apotemnophilia
Sindrom yang satu ini bisa dibilang paling ekstrem di antara sindrom lainnya. Pasalnya, para penderita aporemnophilia kerap merasa bahwa bagian tubuhnya bermasalah dan ingin memotongnya. Kelainan ini disebut juga dengan istilah body Integrity Identity Disorder (BIID).
Para penderita dari sindrom ini selalu merasa tidak nyaman dengan bagian tubuh tertentu dan memiliki hasrat yang sangat kuat untuk mengamputasinya. Hal itu terjadi karena peta terhadap citra tubuh dalam otak mereka sudah hilang sepenuhnya.
Biasanya, penderita sindrom ini adalah anak-anak yang bermasalah di rumah, seperti anak-anak korban penganiayaan serta tidak mendapatkan kasih saying dari orang tuanya.
Dengan melakukan amputasi, mereka yakin akan lebih dicintai dan diperlakukan lebih baik. Namun, tak jarang juga mereka melakukan amputasi hanya untuk kepuasan diri sendiri.
Para penderita biasanya akan meminta pertolongan pada pihak rumah sakit agar bisa mengamputasi sebagian tubuhnya. Tentu saja banyak rumah sakit yang tidak mengabulkan permintaan ekstrem mereka tersebut.
Kalau udah begini, para penderita akan melakukan hal gila dengan mengamputasi sendiri tanpa pertolongan medis. Bagi mereka yang terpenting adalah bagian tubuh yang tidak disukainya bisa segera terpotong. Kalau udah sampai separah ini, para penderita harus segera ditangani oleh ahli semisal psikiater atau ahli kejiwaan.
Lycanthropy
Para penderita Lycanthropy yakin jika mereka adalah sosok manusia serigala. Mereka pun akan bertingkah layaknya seekor serigala, seperti mengeram/mengaung, berjalan dengan tangan dan kaki, menggigit barang di sekitarnya, serta memakan makanan yang tidak semestinya. Tidak hanya serigala, para penderita juga bisa merasakan bisa berubah menjadi hewan lain.
Kasus penderita Lycanthropy pertama kali terjadi pada tahun 1853 di mana seorang pria dikirim ke rumah sakit jiwa yang ada di Nancy, Perancis lantaran ia yakin bahwa telah dirinya telah berubah menjadi seekor serigala.
Pria tersebut kemudian mengamuk dan sering membuka mulutnya seakan-akan tengah menunjukkan taringnya. Ia pun mengeluh kalau tubuhnya dipenuhi oleh rambut panjang. Hal ekstrem lainnya adalah ia selalu meminta daging mentah busuk sebagai makanannya.
Nah, kenapa kelainan ini bisa terjadi? Menurut para ahli, Lycanthropy bisa terjadi karena adanya ketidakberesan pada sistem saraf otak sehingga membuat para penderita akan menerjemahkan setiap stimulus yang masuk dan meresponnya sebagai sosok serigala serta hewan lainnya.
Biasanya kelainan ini terjadi bersamaan dengan gangguan jiwa bipolar sehingga penanganannya harus dengan pengobatan untuk menyembuhkan bipolar.
Koro Syndrome
Terakhir ada gangguan psikologis yang cukup unik bernama Koro Syndrome. Para penderita sindrom ini merasa yakin bahwa alat kelaminnya menyusut atau menghilang ke dalam tubuhnya. Mayoritas penderita Koro Syndrome adalah laki-laki, namun tidak sedikit pula wanita yang menderita kelainan ini.
Gejala dari kelainan ini adalah munculnya rasa kesemutan pada penis yang disusul dengan serangan panik. Dalam beberapa kasus yang cukup ekstrem, para penderita akan berpikir bahwa penis mereka akan tertarik kembali ke tubuh sampai menghilang.
Laki-laki yang menderita kelainan ini dikenal sebagai genital retraction syndrome. Ngerinya, para penderita sindrom ini yang berada di wilayah Eropa dan Amerika sangat yakin jika mereka akan segera mati begitu penis mereka menghilang.
Meski beranggapan demikian, namun tidak ada laporan kematian karena penyakit kelainan psikologis ini. Namun, kelainan ini dapat juga membuat orang lain meninggal, lho.
Hal itu terjadi lantaran para penderita merasa bahwa alat kelamin mereka telah dicuri orang lain sehingga terjadilah peristiwa pembunuhan. Setidaknya puluhan orang telah terbunuh atas tuduhan tersebut.
Korban lainnya percaya bahwa sentuhan atau senggolan yang terjadi secara tidak sengaja dengan orang lain dapat menyebabkan alat kelamin mereka menghilang. Mereka menganggap orang asing tersebut telah mencuri penis mereka.
Salah satu contohnya terjadi di Negara Ghana yang mana ada seorang pemuda mengklaim bahwa ada orang asing yang berdiri di belakangnya telah menyentuhnya saat dia mengambil air untuk ayahnya. Tiba-tiba ia merasa penisnya menyusut hingga tidak terlihat lagi di tubuhnya.
Itu dia kelainan psikologis teraneh dan terunik yang pernah terjadi dalam sejarah dunia medis. Apakah kamu pernah mengalami hal-hal seperti itu? Atau ada temenmu yang kira-kira mengidap kelainan di atas?