Membuka Selubung Rahasia Suzuki Jimny di Ceruk Pasar Nostalgia
Kehadiran Suzuki Jimny generasi paling baru atau all new Suzuki Jimny jadi obrolan para pecinta otomotif. Sempat beredarspyshot all new Suzuki Jimny tengah dibawa truk ekspedisi jadi pangkalnya.
LamanSuzuki Global bahkan sudah terang-terangan memejeng all new Suzuki Jimny, lengkap dengan teks bertuliskan “Coming Soon All-New Jimny”.
Model terbaru mobil legendaris tersebut menggunakanladder frame dengan 3-link rigid axle suspension,pluspart time4-wheel drive with low range gear. Pilihan warna juga dicantumkan, yakni variandual tone kinetic yellow, brisk blue metallic,danchiffon ivory metallic, serta pilihan warna tunggaljungle green, bluish black pearl, medium gray, silky silver metallic,dansuperior white.
Sejak awal diperkenalkan pada 1970, Jimny dikenal dengan kendaraan yang mumpuni untuk menerabas kondisi jalan ekstrem. Benang merah desainnya mirip model Jeep Wrangler yang terkenal sebagai kendaraan perang. Pamornya yang kuat membawa mobil ini sudah terjual2,85 juta unit di 194 negara hingga Maret 2018. Saking populenya, pabrikan Cina membuat mobil yang mirip dengan nama Chok G1.
Cikal dari Suzuki Jimny adalah Hopestar ON360, mobil buatan perusahaan asal Spanyol Hope Motor Company yang dibeli sahamnya oleh Suzuki pada 1968. Bertolak dari konstruksi mobil tersebut, Suzuki membuat generasi pertama Jimny LJ10 pada 1970. Dengan bobot total hanya sekitar 600 kilogram, mobil tanpa atap permanen ini lumayan tangguh untuk menembus jalur perbukitan dengan tanjakan terjal, meskipun hanya memiliki mesin 2-tak berkapasitas 360cc.
Dua tahun berselang, Suzuki melansir model kedua Suzuki Jimny LJ20. Membaca kesuksesan dua model Jimny di pasar domestik, pabrikan berlogo “S” itu kemudian merilis Jimny LJ50 yang sudah mengenakan mesin 2-tak tiga silinder kapasitas 540cc berpendingin udara tahun 1975. Model tersebut memiliki dua tipe bodi, yaknisoft topdengan pintu kanvas danhard topdengan pintu baja.
Tonggak sejarah Suzuki Jimny kembali tertancap pada 1977, ditandai dengan kelahiran Jimny LJ80, model pertama yang menggunakan mesin 4-tak. Varian yang satu ini tersohor di Indonesia dengan nama Jimny “jangkrik”. Mobil ini menjadi salah satu favorit pecinta jip di Indonesia, karena harganya yang terbilang ekonomis dan ketangguhannya, meskipun hanya dibekali mesin berkubikasi 800cc.
Memasuki era 80’an, Jimny sudah lebih modern tampilannya. Tengok saja model Jimny SJ410 yang desainnya lebih luwes ketimbang generasi pendahulunya. Tidak sedikit pemainoff-roaddi Indonesia menjadikan Jimny sebagai andalan di jalur non-aspal.
“Suzuki Jimny punya rasio mesin dan (bobot) bodi yang pas. (Kapasitas mesin) kecil tetapi tenaga optimal. Harganya juga ekonomis,” sebut Peter Prihutomo, pemilik Jimny SJ410 lansiran tahun 1982.
Hal senada diungkapkan Didik Setiono yang mengandalkan Jimny “jangkrik” LJ80 di medanoff-road.“Jimny itu irit bahan bakar. Ukuran mobilnya kecil, enak buat selap-selip baik di kota maupuntrack off-road,” katanya.
Jimny bukan hanya tonggak sejarah, tapi juga pernah menjadi tulang punggung penjualan Suzuki, termasuk di Indonesia. Demi mendapatkan konsumen yang heterogen, Suzuki pun bersiasat. Dibuatlah Suzuki Jimny Katana dengan sistem dua penggerak roda (4x2), menggantikan konfigurasi 4WD pada Jimny SJ410. Indonesia menjadi salah satu basis produksi Suzuki Jimny Katana sejak awal 1990-an.
Kiat Suzuki membuat Jimny versi “jinak” tersebut ternyata disambut baik konsumen. Tercatat Suzuki Indonesia masih memproduksi Jimny Katana sampai 2005. Suzuki Global sebenarnya sudah mengeluarkan New Jimny mulai 1998 sebagaigenerasi ketiga. Suzuki juga bekerjasama dengan perusahaan karoseri untuk membuat bermacam model Jimny Katana, seperti Katana Long, Katana Corsica, dan Katana Country.
Penantian Lama di Indonesia
Ada kerinduan harus ditahan pecinta Jimny selepas Katana disuntik mati oleh Suzuki. Suzuki Indonesia seolah mengalihkan fokus kepada model lain, seperti Suzuki Vitara dan Escudo yang disebut-sebut sebagai produk revolusi SUV Suzuki. Dilansir dariMilestone of SuzukiIndonesia, pada 2003 Suzuki mengeluarkan Grand Escudo XL7, SUV berkapasitas tujuh penumpang. Tiga tahun kemudian, giliran Grand Vitara 2.0 yang maju sebagai suksesor Vitara yang eksis mulai 1993, berbarengan dengan Escudo.
Memasuki tahun ke-12 pasca pasokan Jimny Katana dihentikan, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akhirnya memasukkan New Suzuki Jimny ke Indonesia. Sayangnya, hanya konsumen terpilih saja yang bisa memiliki New Suzuki Jimny yang diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.
Alasannya, PT SIS hanya bisa mendatangkan 88 unit saja, sementara jumlah pemesan jauh lebih banyak. Produk yang dilabeli “limited edition” merupakan stok terakhir dari pabrik perakitan mobil Suzuki di Hamamatsu, Jepang.Autoevolution melaporkan, Suzuki global sudah menghentikan produksi New Jimny mulai awal 2018 dan telah memulai pembuatan All New Suzuki Jimny.
Dalam ulasan Performacedrivememperkirakan All New Suzuki Jimny baru akan diperkenalkan secara resmi pada pagelaran Tokyo Motor Show 2018, pada Oktober tahun ini. Selanjutnya, proses distribusi baru mulai bergulir tahun depan.
Desain All New Suzuki Jimny membawa penggemarnya bernostalgia ke era kejayaan LJ80, alias Jimny “jangkrik” berkat konsep desain boxi yang digunakan. Grill dan bumper depan berdimensi tebal membuat front fascia mobil tersebut sedikit mirip dengan wajah Mercedes-Benz G-Class. Soal peluang kehadiran All New Suzuki Jimny di Indonesia, pihak PT SIS masih tutup mulut.
“Akuno commentdulu untuk Jimny,” ujar Direktur Pemasaran PT SIS, Donny Saputra kepada Tirto.
Jawaban diplomatis dari PT SIS wajar adanya, mengingat Jimny bukan lagi produk penopang angka penjualan Suzuki di Indonesia. StatusCompletely Built-Up(CBU) dari Jepang membuat harga jual Jimny melambung. Sebanyak 88 unit New Suzuki Jimny saja yang sempat dijual pada hajatan GIIAS 2017 dibanderol Rp285 juta. Harganya jauh di atas segmen low MPV seperti All New Ertiga yang jadi harapan untuk mendulang penjualan.
Baca juga artikel terkaitSUZUKI JIMNYatau tulisan menarik lainnyaYudistira Perdana Imandiar