Seberapa Pentingsih, Zuckerberg Pakai Jas di Sidang Kongres?

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kaus-kausnya masih di tempat laundry ya, mas Zuck?

Skandal kebocoran 87 juta data pengguna Facebook ke Cambridge Analytica memang akan terus dibahas sepanjang jalan kenangan,gaes.

Pasalnya, kasus ini melibatkan pihak ketiga, data pengguna yang dicuri tanpa sepengetahuan, serta penyalahgunaannya untuk kepentingan politik.

Pendiri merangkap CEO Facebook Mark Zuckerberg beberapa jam lalu waktu Amerika Serikat telah memberi kesaksian di depan Kongres Parlemen AS di Capitol Hill, Washington DC selama lima jam untuk membahas skandal ini.

Facebook dianggap gagal melindungi data privasi dan merusak kepercayaan para pengguna.

Sebenarnya tulisan ini bukan mau menjabarkan soal bagaimana alur sidang berlangsung, pertanyaan-pertanyaan lengkap dari para senator, hingga saham Facebook yang meroket pasca sidang selesai.

Mari kita bahas sesuatu yang lebih ‘ringan’, yaitu… penampilan rapi sang Zuckerberg.

Ia tampil di sidang tersebut mengenakan jas biru tua, kemeja putih dengan kerah lancip, serta dasi berwarna biru muda. Rambutnya pun rapibanget, seperti habis dipotong. Lantas kenapa kalau dia pakai jas?

Sejak Zuckerberg menjadi salah satu figur penting di industri teknologi Silicon Valley dan dunia, ia dianggap sebagai pencetusdresscodekasual saat bekerja di kantor.

Gakada itu yang namanya kemeja, jas, celana bahan, hingga sepatu pantofel. Pun begitu dengan kaum perempuan, sudah mulai jarang mengenakan baju formal, rok span, dan sepatuheels.

Gara-gara Zuck, gaya berpakaian orang-orang di industri teknologi menjadi super santai.

Gimana enggak, Zuckerberg yang selalu memakai kaus polos warna abu-abu (kadang biru muda, ada juga biru tua -- sesekali pakai jakethoodiejuga), celana jeans, dan sepatu sneakers ini menyampaikan pandangannya yang begitu menarik pada 2014 lalu.

Dia bilang, dia punya baju yang sama dalam jumlah yang banyak. Kaus-kaus itu yang menjadi pakaian sehari-harinya dalam bekerja dan aktivitas apapun.

Alasannya, ia merasa bebas dan tidak perlu repot membuang waktunya tiap pagi hanya untuk memikirkan pakaian apa yang harus ia kenakan untuk hari itu.

Hal serupa ternyata juga sempat disampaikan oleh mantan presiden Barack Obama pada 2015. Ia bilang bahwa ia tidak mau memikirkan tentang apa yang harus ia kenakan tiap hari, setelan yang selalu ia pakai adalah jas biru atau abu (kadang juga hitam,sih).

Selain gaya kasual ini turut diterapkan di berbagai perusahaan teknologi Silicon Valley -- pendiri Google Sergey Brin bahkan gemar mengenakan celana pendek saat bekerja -- adapun pernyataan dari lembaga riset Euromonitor yang mengatakan bahwa penjualan setelan jas laki-laki merosot tajam pada 2017 karena adanya tren gaya kasual untuk aktivitas bisnis.

Kendati begitu, bukan berarti Zuckerberggakpernah memakai jas. Kalau kamumikirdiagakmampu beli jas, tentu salah besargaes.Mosokseorang Zuckgakmampu beli jas…

Di beberapa kesempatan Zuckerberg juga pernahkoktertangkap kamera saat ia sedang mengenakan jas.

Contohnya, ia tampil rapi dan tampan dengan jasnya saat acara pernikahannya dengan Priscilla Chan di tahun 2012.

Ia juga memakai jas warna birunavysaat menghadiri penghargaan Breakthrough Prize. Oh iya, tentu kamu masih ingat saat Zuckerberg mengunjungi Indonesia pada 2014 dan bertemu dengan Presiden Jokowi untukngintilinbeliau blusukan ke Tanah Abang.

Meski cuaca panas dan banjir keringat, Zuck tampil bersahaja di tengah masyarakat dengan jas hitamnya!

Masih kurang bukti juga? Pada Mei 2017, ia hadir di kampus almamaternya, Harvard untuk memberi pidato kelulusan lengkap dengan jas biru tua dan dasi.

Mengutip situsRacked, pada 2016 pun ia juga mengenakan jas hitam saat menghadiri Asia Pacific Economic Cooperation CEO Summit di Peru.

Jadi… Zuckerberg tampaknya telah membiasakan dirinya agar menyisihkan waktu berharganyabarang5 menitajauntuk memilih tipe atau warna jas, lalu 10 menit untuk bersiap-siap.

Bolehdehtambah 2 sampai 3 menit untuk sisiran sedikit, atau tambahin gel rambut biar makinca’em.

Nah, hal yang sama pasti ia lakukan saat bangun tidur dan hendak berpakaian untuk mendatangi sidang parlemen AS kemarin.

Memang,gakada aturan resmi bagi siapapun yang menghadiri sidang komite, namun setelan pakaian kerja formal biasanya sudah menjadi standar.

Jadi, apakah Zuckerberg hanya ingin tampil rapi ala kadarnya karena tahu ia bukan mau pergi ke kantor, melainkan bertemu dengan para senator untuk sidang?

Kalaupun memang iya, minimal kita bisa lega sedikit bahwa Zuckerberggakcuek-cuekamatkenyataannya.Itung-itung,gakkena ceramah para senator cuma gara-gara masalah kaus.

Di sisi lain, ada poin yang lebih penting dari sekadar ingin tampil rapi. Sebuah studi berjudul ‘The Cognitive Consequences of Formal Clothing’ pada 2015 memaparkan, bahwa tampil dengan pakaian rapi dapat membuat seseorang merasa seperti pemimpin dan menambah percaya diri.

“Mengenakan pakaian formal dapat membuat kita merasa kuat dan dapat mengubah cara pandang dasar kita saat melihat dunia,” jelas penulis studi Abraham Rutchick, mengutipRacked.

Entah Zuckerberg pernah membaca penelitian ini atau tidak, yang jelas tentu saja penting baginya untuk tampil rapi dan formal di sidang parlemen.

Memiliki perasaan kuat dan meyakinkan diri sendiri bahwa iamemangseorang pemimpin adalah hal penting baginya untuk menghadapi berbagai pertanyaan dari para senator yang berada di depannya tentang skandal bocornya data pengguna.

Setelan jas dan rambut rapi membuatnya berhasil tampil ‘normal’ dan mungkin saja memberinya kekuatan tersendiri dalam mempertahankan apa yang ia percayai tentang perusahaan, serta tak malu untuk berucap maaf tentang kesalahan yang Facebook lakukan.

Meski sempat terbata-bata dalam menjawab pertanyaan, Zuckerberg tetap percaya diri dan berhasil membuat pihak pemerintah tidak langsung melayangkan Undang-Undang baru untuknya.