Mengapa Stoke Tak Kunjung Memecat Mark Hughes?

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Selama Premier League musim ini, performa Stoke City terjun bebas. Sejauh ini, mereka hanya menang 5 kali, 5 kali imbang, serta telah kalah 12 kali. 

Dengan performa seburuk itu, tak heran kalau The Potters sulit untuk bersaing di papan tengah seperti biasanya. Stoke kini berada di peringkat ke-18, dan mereka harus berjuang untuk lepas dari jurang degradasi.

Adapun, kondisi ini membuat manajer Stoke, Mark Hughes, berada dalam tekanan yang mengerikan. Di laga kontra Newcastle United pada 1 Januari kemarin, fans Stoke mencela Hughes, melalui suara dan kertas bertuliskan “Hughes Out”. Pada akhirnya, Stoke kalah atas Newcastle —yang selama musim ini juga bermain buruk— dengan skor 0-1 dan beban itu makin berat. Buat Stoke, itu adalah kekalahan ketujuh mereka dalam 10 laga terkahir.

Menurut laporan dariThe GuardiandanTelegraph, Peter Coates, chairman dari Stoke, sadar betul dengan performa buruk tim. Namun hingga kini, mereka enggan melakukan pemecatan. Alasannya, mudah saja. Dalam wawancara pascapertandingan Stoke melawan Newcastle, Hughes, yang telah berada di Stoke sejak 2013 lalu, mengutarakan pertanyaan yang betul-betul sulit untuk dijawab manajemen Stoke City.

“Siapa lagi yang bisa melakukannya?” ujar Hughes sebagaimana dilansir Independent. “Dalam urusan pengetahuan terhadap tim ini dan pencapaian selama masaku di sini, aku merupakan orang terbaik untuk ini.”

Ya, memecat manajer memang gampang, tetapi itu tak selalu bisa dipandang sebagai langkah yang solutif selama tak menemukan pengganti yang tepat.

Kabarnya, Coates hanya ingin mengganti Hughes dengan manajer yang sudah paham betul perihal Premier League dan punya pengalaman menukangi tim Premier League.

Dalam kriteria itu, Ronald Koeman kembali diperhitungkan menjadi manajer Stoke. Koeman memikat Coates karena pencapaiannya di Southampton.

Koeman menukangi Southampton dari 2014 hingga 2016. Dalam dua tahun itu, ia berhasil membawa Southampton lolos ke Liga Europa. Kalaupun ada yang membuat Coates masih berpikir dan belum mengambil keputusan, itu adalah kegagalan Koeman sendiri. Di musim keduanya bersama Everton, tim asal Merseyside itu malah berdiri di bibir jurang degradasi.

 

 

Berikutnya ada David Wagner dan Sean Dyche yang masuk dalam radar Stoke. Namun, Wagner kini sedang menikmati tahun perdananya di Premier League bersama Huddersfield Town. Begitu pula dengan Dyche yang kini sedang mantap dengan Burnley.

Di antara nama-nama tersebut, muncul juga nama Roberto Mancini. Pria asal Italia ini pernah sukses bersama Manchester City pada 2009-2013 dan dipandang sebagai sosok yang (paling) tepat. Namun, sama seperti Dyche atau Wagner, kedua manajer ini sedang dalam masa kerja juga. Ia masih punya kontrak dengan Zenit St. Petensburg.

Dengan kondisi seperti ini, Stoke harus menunggu dahulu. Sementara bagi Hughes, ia berada di ujung tanduk. Laga kontra Coventry City di Piala FA, Sabtu (6/1/2018) nanti, disebut jadi ujian besar untuknya. Gagal, bisa saja Coates tidak lagi diam.