Mengapa Tinta Tato Dapat Bertahan Lama di Kulit Manusia?
DAPATKAH Anda menebak mengapa tinta tato dapat bertahan lama di kulit Anda, bahkan saat sel kulit Anda mati dan berganti? Peneliti dari Prancis mengatakan mereka telah menemukan jawabannya, dan jawaban cukup mengejutkan.
Mereka menemukan bahwa sel sistem imun yang disebut makrofag memakan tinta dan kemudian menyebarkannya ke penggantinya saat mereka mati. Hal ini membuattinta tato tidak menodai sel kulit,seperti yang banyak dipercaya oleh orang-orang. Sebagai gantinya, gumpalan mikroskopi tinta disebarkan dari satu makrofag ke yang lain, menurut laporan dari Journal of Experimental Medicine.
“Untuk lebih jauhnya, kami tunjukkan bahwa partikel pigmen tato dapat melalui siklus penangkapan-pelepasan-penangkapan kembali secara berturut-turut tanpa ada tato yang hilang,” ujar Anna Baranska dari institut penelitian Prancis ISENRM di Marseille dan tulis rekannya.
Mereka melakukan eksperimen yang ditunjukkan untuk memahami aksi sel kekebalan tubuh pada kulit tikus. Mereka menciptakan tikus hasil rekayasa genetika yang makrofagnya dapat terbunuh dengan mudah dan memantau bagaimana dan kapan mereka akan digantikan oleh makrofag baru. Para peneliti menggunakan tato di ekor tikus untuk memantau ini.
Para peneliti sudah mengetahui bahwa sel sistem imun terlibat dalam membantu tubuh untuk mengambil tato.Tinta tato tidak menodai sel kulit,karena sel-sel tersebut mati selama bertahun-tahun dan dapat tergantikan.
Namun anggapan bahwa tinta tersebut menodai sel kulit disebut fibrolas, yang membentuk jaringan ikat, dan dengan itu tinta terus-menerus digantikan oleh makrofag.
Tim peneliti dari Prancis ini menemukan bahwa makrofag mengambil tinta, melepaskannya saat mereka mati dan kemudian makrofag baru mengambilnya kembali.
“Kami tunjukkan bahwa partikel pigmen yang tetap berada di suntikan dan menyebabkan warna tato jangka panjang secara khusus ditemukan di dalam makrofag kulit,” catat mereka. mereka tidak menemukan fibrolas berwarna.
Si pemakan besar
Hal ini tidak mengherankan bahwa makrofag mungkin terlibat dalam proses ini. Makrofag sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pemakan besar”.
“Karena posisi mereka yang strategis pada kekebalan tubuh, makrofag menangkap berbagai macam eksogen (luar),” tulis Baranska dan rekannya.
Temuan mereka ini memungkinkan untuk mendapatkan cara yang lebih baik untuk menghilangkan tinta tato, ujar mereka.
Laser dapat digunakan untuk menghilangkan tato yang tidak diinginkan dengan mengaktifkan sel kekebalan lainnya yang mengeluarkan tinta. Namun, cara itu dapat menjadi proses yang kurang baik, tergantung pada jenis tinta yang digunakan.
Makrofag kulit tidak bergerak di sekitar tubuh seperti beberapa sel kekebalan lainnya, jadi caranya adalah dengan mengaktifkan sel sistem imun lainnya yang dapat menangkap tinta dan membawanya ke kelenjar getah bening, yang dibawa dalam cairan getah bening.
Cara lainnya adalah membunuh ink-noshing makrofag untuk sementara waktu, sehingga sel kekebalan lainnya dapat menghilangkan tinta, ujar mereka. (Ines Anggun)***