Mengenal 3 Punggawa Saracen, Jasriadi, Sri Rahayu, dan Faisal Tonong
Polisi telah menetapkan 3 orang tersangka kasus bisnis hoax dan hate speech yang dikenal dengan kelompok Saracen. Ketiga tersangka yang mengelola portal saracennews.com itu adalah Jasriadi (32), Sri Rahayu (32), dan Faisal Tonong (43).
Lalu bagaimana latar belakang dan peran mereka?
Jasriadi, pria kelahiran 28 Agustus 1985 ini merupakan ketua dari kelompok Saracen. Di portal Saracen, tertulis Jasriadi ini merupakan penanggung jawab sekaligus manajer IT.
Dia berperan mengunggah postingan provokatif yang mengandung isu SARA berupa kata-kata, narasi, maupun meme. Tujuannya, tak lain mengarahkan opini agar pembaca berpandangan negatif kepada kelompok masyarakat lainnya.
Sebelum dikenal sebagai penyebar hoax, sosok Jasriadi ini sebelumnya diketahui adalah seorang wirausahawan. Bisnis yang ia jalankan bernaung dalam CV JADI JAYA.
Perusahaan Jasriadi merupakan penyedia jasa mulai dari rental mobil, penyalur guru les privat, hingga pembuatan website. Usaha ketua Saracen ini berlokasi di Jalan Kasah, Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau.
Bisnisnya ini juga ditawarkan secara online melalui laman www.jadijaya.id.
Kemudian membahas sosok perempuan dalam kelompok Saracen bernama Sri Rahayu. Dia merupakan koordinator Saracen wilayah Jawa Barat.
Sri mengoperasikan akun Facebook pribadi dan beberapa akun lain. Dia kemudian menyebarkan berita hoax tersebut ke khalayak luas. Perempuan ini aktif di kelompok Saracen sejak 2016.
Sri merupakan perempuan kelahiran Kampung Karta Sari Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung. Dia dikenal sebagai seorang ibu rumah tangga.
Sebelum dikenal sebagai bagian kelompok Saracen, Sri ditangkap polisi di Desa Cipendawa, Cianjur, Jabar lantaran menyebarkan kebencian dan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo di medsos.
Sementara, sosok pegunggah meme berisi ujaran kebencian dalam kelompok Saracen adalah Faisal Tonong. Sebelum terungkap keterkaitannya dengan kelompok Saracen, warga Perum Komplek Pertamina C33, Koja, Jakarta Utara ini sudah dikenal sebagai tersangkahate speech.
Faisal yang juga seorang wirausahawan ini awalnya ditangkap polisi karena menyebarkan berita hoax tentang Presiden Jokowi. Dia juga mengedit foto tentang Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Polisi memang melakukan penangkapan terhadap kelompok Saracen ini secara terpisah. Usai menangkap Faisal pada 21 Juli 2017, polisi membekuk Sri pada 5 Agustus. Sementara, ketua kelompok Saracen, Jasriadi ditangkap pada 7 Agustus di Pekanbaru.