Mengenal CEO Baru Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha
Uzone.id– Mergernya Indosat Ooredoo dan Tri Hutchison Indonesia telah disetujui di acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 28 Desember 2021. Acara ini sekaligus menunjuk pucuk pimpinan baru yang akan dipegang oleh Vikram Sinha.
Nama Vikram sudah tak asing lagi di industri telekomunikasi. Didapuk sebagai direktur utama atau CEO Indosat Ooredoo Hutchison, sepak terjang Vikram di industri tak perlu diragukan lagi, sebab ia dianggap sebagai sosok veteran telekomunikasi.
Dari beberapa laporan yang ada, sebelum ia pindah ke Grup Ooredoo, ia bekerja untuk perusahaan telekomunikasi Bharti Airtel di India dan Afrika selama 10 tahun.
Baca juga:Indosat-Tri Merger, Rudiantara Jadi Komisaris
Kemudian selama ia bergabung di Grup Ooredoo, ia pernah ditugaskan di beberapa negara, dan memegang peran CEO Ooredoo pada 2017 di Maladewa. Tak lama, ia ditempatkan di Myanmar di 2018 dengan jabatan yang sama.
Lulusan Bangalore University ini akhirnya berlabuh di Indonesia pada 2019 dengan posisi direktur & chief operating officer Indosat Ooredoo.
Selama menjalani karier di Indonesia, menurutnya Indosat Ooredoo adalah perusahaan kuat, namun punya kesalahan strategi yang mengakibatkan menyusutnya nilai perusahaan 25 persen pada 2018.
Baca juga:Pengamat Singgung UU Ciptaker Soal Merger Tri-Indosat
Kesalahan strategi ini yang menjadi tugas Vikram untuk memasang strategi penting dan tepat sasaran demi membalikkan keadaan, seperti investasi USD2 miliar terhadap perluasan jaringan, khususnya 4G.
Selain itu, strategi lainnya adalah mendorong perusahaan menjadi brand terpercaya di mata konsumen dan pasar telekomunikasi, serta mengarahkan perusahaan ke profitabilitas berkelanjutan.
Berkat kepemimpinan dan strateginya, Vikram dianggap telah membuahkan hasil sepanjang 2019 dan 2020 berupa penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, hingga EBITDA yang tumbuh pesat.
Selama pandemi, pendapatan Indosat tercatat naik 11,4 persen dibandingkan periode sebelumnya, atau sekitar Rp14,98 triliun pada Q2 2021.
Peran Vikram sebagai dirut Indosat Ooredoo Hutchison di 2022 banyak yang mengharapkan dapat lebih strategis dan memanfaatkan jaringan generasi baru di Indonesia, yakni 5G.