Mengenal EXIST, Program ESG Telkom untuk Dorong Bisnis Berkelanjutan

pada 1 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id— Telkom Indonesia semakin serius dalam mengelola dan menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social and Governance) perusahaan. Hal ini diwujudkan melalui peresmian program EXIST yang baru diresmikan.

Program EXIST memiliki kepanjangan ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia, diluncurkan pada 16 November 2023 di Yogyakarta. Peresmiannya turut dihadiri olehWakil Gubernur D.I. Yogyakarta KGPAA Paku Alam X dan Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, didampingi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi, serta Direktur Group Business Development Telkom Honesti Basyir, dan para direksi anak perusahaan Telkom. 

Momen ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Telkom ESG Day yang diselenggarakan di Yogyakarta. Ririek berharap implementasi ESG dapat terus dioptimalkan, bukan hanya untuk perusahaan namun juga untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Implementasi ESG melibatkan banyakstakeholderagar dapat terus berlangsung dansustain. Acara hari ini juga diharapkan dapat sekaligus mempererat hubungan dengan Pemerintah Daerah Yogyakarta dalam mendukung suksesnya ESG Telkom,” tutur Ririek.

Ia melanjutkan, “diharapkan dengan ESG ini, Indonesia dapat menjadi negara yang ramah lingkungan dansustain, serta menjadi tempat hidup yang sehat untuk kita semua. Sehingga kita bisa mewariskan sesuatu yang baik untuk anak cucu kita semua.” lanjutnya, dalam siaran pers yang terimaUzone.id,Senin (20/11).

EXIST menjadi semangat Telkom dalam mewujudkan masa depan berbasis ESG yang bertujuan untuk mewujudkan bisnis berkelanjutan dengan menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat melalui layanan dan solusi inovatif yang dimiliki. 

EXIST hadir dengan 3 pilar utama dari prinsip ESG, yakni Environmental, Social, dan Governance. 

Pada pilar Environmental, Telkom bersama seluruh anak perusahaan dan afiliasi berkomitmen mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060, di antaranya melalui penerapan waste management oleh Telkom Property dan Telkomsel dengan program Jaga Bumi. 

TelkomGroup juga berupaya mereduksi emisi, salah satunya dengan penggunaan solar panel pada BTS Telkomsel, Telkom Infra, termasuk Mitratel. 

Tak hanya itu, dukungan juga diberikan melalui penggunaan lithium battery untuk tower Mitratel dan pembangunan green data center oleh NeutraDC.

Untuk pilar Social, Telkom mendukung keberagaman talenta melalui program rekrutmen untuk karyawan disabilitas, serta pengembangan talenta digital yang selaras dengan program prioritas Kementerian BUMN 2020-2024. 

Terakhir, pilar Governance, menjadi upaya Telkom membangun kepercayaan para stakeholder, termasuk pelanggan akan keamanan dan perlindungan data pribadi pelanggan serta etika bisnis.

Pada kesempatan yang sama, KGPAA Paku Alam X berkesempatan menyampaikan apresiasi dari Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X atas upaya implementasi ESG Telkom, khususnya di Yogyakarta. 

“Pemerintah Daerah Yogyakarta mendukung penuh Telkom dalam upaya membangun daerah. Marilah kita terus bergandengan tangan bersama-sama, membangun masyarakat yang lebih maju dan berkelanjutan. Terima kasih atas kerja sama yang terjalin, semoga kegiatan ini menjadi titik awal dari langkah positif yang lebih besar lagi,” ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X melalui KGPAA Paku Alam X.

Selain peresmian EXIST, Telkom ESG Day juga menghadirkan serangkaian kegiatan yaitu sharing session oleh para expertinternal dan eksternal, di antaranya Director Climate & Sustainability Deloitte Indonesia, Alstair Bharata serta SDG Mover UNDP Indonesia, Chelsea Islan. 

Hal ini sekaligus menjadi upaya Telkom dalam mengedukasi masyarakat dan para peserta khususnya, akan peran penting ESG untuk generasi mendatang. 

Penanaman 1.000 bibit pohon di Girikerto

Sebagai bagian dari rangkaian Telkom ESG Day, Telkom juga melaksanakan penanaman 1.000 bibit pohon di Desa Girikerto, yang turut dihadiri oleh Lurah Girikerto, Sudibyo.

Desa Girikerto sendiri dikenal sebagai desa penyangga air di Kawasan Gunung Merapi, di mana sumber mata airnya bermanfaat untuk kehidupan dan wajib untuk dijaga. 

Tak hanya itu, desa ini juga memiliki program pengembangan Agro Buah dengan luas lahan 4,03 hektar, yang bertujuan untuk menaikkan taraf hidup masyarakat dengan menanam tanaman yang produktif dan menghasilkan dampak ekonomi berkelanjutan (circular economy).

“Penanaman bibit ini menjadi langkah awal komitmen Telkom dalam pengimplementasian ESG. Semoga apa yang kita lakukan bisa berkelanjutan dan menghasilkan manfaat untuk kita semua,” tutup Ririek.