Mengenal Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soetta
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) yang dikelola PT Angkasa Pura II (AP 2) menjadi bandara terdepan dalam mengimplementasikan dukungan terhadap pengembangan kendaraan bermotor listrik nasional.
Di Soekarno-Hatta saat ini sudah terdapat charging station atau tempat pengisian baterai mobil listrik yang digunakan oleh operator taksi Blue Bird.
Charging station itu terletak di area gedung parkir kendaraan roda empat di Terminal 3 Soekarno-Hatta, dan merupakan yang pertama kali ada di antara bandara-bandara lain di Indonesia.
Blue Bird sendiri mengoperasikan 2 model taksi listrik di Soekarno-Hatta, paling banyak adalah BYD e6 untuk layanan taksi reguler dengan jumlah mencapai 25 unit. Operator taksi ternama di Indonesia itu juga memiliki 4 unit Tesla Model X.
Adapun charging station di Terminal 3 untuk mengisi baterai taksi listrik BYD memiliki rated input voltage sebesar 380V/400V AC dan operating voltage 342V-440V AC.
Waktu pengisian baterai taksi listrik di charging station itu dari kondisi kosong hingga penuh adalah sekitar 2 jam.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kerja sama antara Angkasa Pura II dan Blue Bird ini diharapkan dapat memelopori penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik.
“Kami menyambut baik inisiatif Blue Bird untuk mengoperasikan taksi listrik di Soekarno-Hatta, di mana ini menjadi yang pertama di Indonesia. Angkasa Pura II akan mendukung dari sisi infrastruktur seperti misalnya area bagi charging station yang saat ini ada di Terminal 3. Saat ini baru ada satu charging station, dan kami akan membahas kemungkinan ditambahnya fasiltias tersebut bagi Blue Bird atau operator taksi lainnya yang mau mengoperasikan taksi listrik,” ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangan kemarin.
Muhammad Awaluddin mengatakan dengan menyediakan infrastruktur terkait kendaraan bermotor listrik maka Angkasa Pura II juga secara langsung mendukung program percepatan pengembangan mobil listrik yang telah dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019.
Direktur Utama Blue Bird Noni S. Purnomo mengatakan layanan taksi listrik ini adalah salah satu upaya perseroan untuk berperan serta dalam menjaga lingkungan.
“Bersama Soekarno-Hatta, kami menghadirkan layanan zero emission,” jelas Noni S. Purnomo.
Saat ini Angkasa Pura II bersama PLN tengah membahas penyediaan fasilitas charging station untuk masyarakat umum di Soekarno-Hatta, atau dikenal dengan nama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum [SPKLU].
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait rencana SPKLU ini telah ditandatangani Angkasa Pura II dan PLN pada Rabu, 16 Oktober 2019.
Muhammad Awaluddin mengatakan pembahasan awal akan dilakukan dengan cepat maksimal dalam 1 bulan setelah penandatanganan MoU dilakukan.
“Tidak hanya tempat pengisian baterai mobil listrik yang biasa, kami akan melihat kemungkinan membangun fasilitas SPKLU yang memiliki kemampuan fast charging. Ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat di samping juga mendukung konsep eco-airport, serat meningkatnya daya saing Soekarno-Hatta bandara lain di ASEAN,” katanya.
Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah lalu lintas penerbangan sekitar 60% dari total yang ada di Indonesia. Sementara itu, jumlah penumpang pesawat setiap tahunnya berkisar 60-70 juta penumpang dan membuat Soekarno-Hatta menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia. Ini menjadikan kampanye pengembangan kendaraan listrik yang dicanangkan Angkasa Pura II di Soekarno-Hatta akan berdampak luas.(ak)