Mengenal Sosok di Balik FaceApp, Aplikasi Viral ‘Penyulap’ Wajah

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Logo FaceApp Foto: FosstyBytes)

Uzone.id-- Sebenarnya aplikasi FaceApp sudah lama hadir di jagat maya. Namun, kehadirannya seperti musiman di Indonesia. Di manapun ada challenge media sosial, FaceApp lah jagoannya.

Setelah #AgeChallenge yang sempat bikin heboh jagat maya Indonesia karena banyak netizen memamerkan wajah tua mereka pada Juli 2019, kini muncul tantangan baru yang diberi nama #OplasChallenge. Iya, oplas yang memiliki arti operasi plastik.

Dinamakan “oplas” karena netizen berbondong-bondong menggunakan aplikasi FaceApp untuk ‘menyulap’ wajah masing-masing agar terlihat semakin cetar membahana dengan raut serba tajam dan tentunya jauh lebih cantik dan tampan.

Lantas, sebenarnya FaceApp itu bikinan siapa?

Baca juga:#OplasChallenge Pakai FaceApp Sedang Trending

Aplikasi ini sudah dirilis sejak 2017 oleh Yaroslav Goncharov. Lelaki asal Rusia ini dikenal sebagai sosok yang memang andal dalam pengembangan teknologi AI (kecerdasan buatan).Forbesmewartakan, Goncharov merupakan mantan karyawan Microsoft yang spesialis mengembangkan peranti lunak Windows Mobile.

(CEO FaceApp, Yaroslav Goncharov/dok. Forbes)

“Saya bekerja di Microsoft di Redmond, Amerika Serikat selama dua tahun. Suatu hari, saya sedang mengerjakan coding untuk bot yang bisa menemani orang bermain poker. Neural network hanya bagian kecil dari kemampuan bot saat itu,” cerita Goncharov, seperti dikutip dariThe Globe Post.

Setelah dari Microsoft, Goncharov mendirikan sebuah perusahaan software bernama SPB Software pada 2006. Tak lama kemudian, SPB Software diakuisisi oleh Yandex, perusahaan penyedia internet Rusia sekelas Google senilai USD 38 juta. Dia kemudian hengkang dari Yandex dan mendirikan perusahaan sendiri bernama Wireless Lab.

Baca juga:FaceApp Tidak Diharamkan Sih, Tapi Ini Bahaya Terburuknya

Neural network sendiri adalah salah satu elemen dalam teknologi AI yang mampu berpikir dan memiliki persepsi seperti halnya otak manusia. Lulusan Academic Gymnasium bidang fisika dan matematika itu lalu mengembangkan teknologi AI tersebut untuk edit foto.

“Lalu saya mencoba mengembangkan AI ini untuk mengembangkan kemampuan pengolahan foto pada 2016. Dari sinilah saya membuat FaceApp,” lanjut CEO FaceApp ini.

Dari pengakuannya, kemampuan AI, dalam hal ini neural network dapat menjadi inti teknologi yang dapat menghasilkan rekayasa foto nyaris sempurna dan halus.

FaceApp semakin dikenal kalangan netizen berkat challenge di media sosial. Pada Juli 2019 ketika netizen sedang gencar melakukan #AgeChallenge, FaceApp dituding mengambil data pengguna tanpa izin dan disimpan di pusat data di Rusia.

Goncharov kemudian membantah dan menekankan bahwa pihaknya tak pernah mengirim data tersebut ke Rusia, melainkan disimpan di layanan server komputasi awan di AS yang ditenagai oleh Amazon dan Google.