Mengenal Tiga Peneliti dan Kandidat Doktor Termuda

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Aldy Fariz Achsanta, Putra Pamungkas, dan Tastaftyan Risfandy menyuguhkan penelitian berjudulBank Related Deposit: Good or Bad for Stability?dalamLPS Call for Research.  Ketiganya adalah pengajar di Universitas Sebelas Maret (UNS), sekaligus akan menjadi tiga dari sedikit penyandang gelar PhD termuda di Indonesia.

Tastaftyan Risfandy, kini tengah menempuh pendidikan PhD di Universite de Limoges Prancis. Salah satu gelar masternya bidang keuangan dan perbankan juga diselesaikan di universitas yang sama.  Sebelum mengajar di UNS sejak 2013,  Risfandy sempat mengajar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Penelitian yang digeluti Risfandy adalah keuangan dan bank syariah, manajemen keuangan, daneconometris.Bahasan tentang bank syariah paling banyak dia teliti.  Pada 2014 Rysfandi membuat penelitian dengan judul:Apakah Perbankan Syariah Lebih Kompetitif Dibadingkan Perbankan Konvesional?dengan dukungan dana dari UNS. Sebuah penelitian yang menguji kekuatan pasar bank syariah di Indonesia. Penelitian itu juga mencoba menjawab pertanyaan apakah di negara dengan religiusitas tinggi seperti Indonesia, bank-bank Islam memiliki kekuatan pasar yang lebih besar dibandingkan bank konvensional.

Masih tentang bank syariah, pada tahun berikutnya, Risfandy menyajikan laporan penelitianProfit Distribution Management dan Bank’s market Power,sebuah analisis tentang bank syariah di Indonesia. Penelitian bersama tim itu juga berlangsung berkat dukungan dana dari kampus. Selain itu, dia adalahreviewerjurnal diJournal of Asia Business Studies,  Internartional Journal of Accounting and Finance, International Journal of Trade and Global Market, dan lain-lain.

Pneliti muda lainnya, Putra Pamungkas, memperoleh beasiswa Master dan PhD di LAPE Research Center di Universite de Limoges.  Sekarang Putra tengah menempuh PhD bidang keuangan dan perbankan di kampus yang sama. Ia juga  menjadi peneliti di laboratorium tersebut selama tiga tahun. LAPE merupakan pusat penelitian yang fokus dalam bidangbankingberada di peringkat 74 dunia versi IDEAS REPEC, berdasarkan pada kualitas publikasi ilmiah. Berbagai publikasi ilmiah di jurnal-jurnal internasional terkemuka telah dihasilkan oleh LAPE Research Center. Dikutip dari situsuns.ac.id, Putra masih berusia 23  tahun tatkala mendapat beasiswa di kampus tersebut. Artinya dia akan menjadi salah satu calon doktor paling muda.

Peneliti ketiga dalam makalahLPS Call for Researchadalah Aldy Fariz. Sama seperti Putra, ia memperoleh beasiswa penuh dalam bentukcontract doctoralselama tiga tahun di Universite de Limoges, Prancis, Ia  masih berusia 24 tahun  saat mendapat kesempatan itu. Program  masternya juga diselesaikan  berkat  beasiswa di  kampus yang sama. Aldy menjadi asisten peneliti di Grup Riset Governance, Banking and Finance FEB UNS saat mengawali karirnya di UNS.