Mengenang Kate Spade, Desainer Tas Minimalis yang Meninggal Bunuh Diri

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Saking minimalisnya, logo tas merk Kate Spade terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seakan nggak perlu ribet memikirkan persoalan logo, sang desainer memanfaatkan nama belakangnya sendiri, Spade.

Di dalam kartu remi yang biasa kita mainkan bersama teman-teman, terdiri dari dua warna yaitu merah dan hitam, dan terbagi atas empat jenis. Mereka adalahclubs(keriting),diamonds(wajik),hearts(hati), danspades(sekop).

Dengan logo menyerupai lambang sekop atauspadedari kartu remi, tas-tas bermerk Kate Spade mudah dikenali. Dan tentu saja mudah diingat.

Produk tas cantik bikinannya memiliki khas tersendiri: desain minimalis dan warna netral sekaligus menyala yang mewakili jiwa muda nan segar.

Meski produknya dapat terus dinikmati oleh pemerhati tren, industri fesyen sedang berduka. Sang pendiri perusahaan Kate Spade meninggal dunia.

Bernama asli Katherine Noel Brosnahan, Kate ditemukan tak bernyawa oleh asisten rumah tangganya di apartemennya di Park Avenue, New York, Amerika Serikat pada Selasa, 5 Juni kemarin waktu setempat. Nahasnya, dia ditemukan gantung diri. Usianya masih terbilang produktif, yakni 55 tahun.

(Kate Spade saat berada di dalam showroom miliknya pada 1999. Credit: Marilynn K. Yee/The New York Times)

Beberapa sumber internasional melaporkan, Kate diduga mengalami depresi berat. Dikutip dariNew York Times, Kate gantung diri di dalam kamarnya dan meninggalkan sepucuk surat untuk anak perempuannya yang berusia 13 tahun.

“Kami merasa sangat kehilangan atas tragedi hari ini. Kami teramat menyayangi Kate dan akan merindukannya. Kami butuh ruang privasi sejenak untuk berduka selama masa sulit ini,” begitu pernyataan dari pihak keluarga Spade.

Kepergiannya ini dinilai sangat mengejutkan dan diratapi oleh berbagai pihak, termasuk para selebriti dan figur di dunia politik.

Lahir di Kansas, Missouri pada 24 Desember 1962, Kate telah jatuh cinta dengan dunia fesyen sejak dia bekerja di majalah Mademoiselle di tahun 1986. Kala itu, Kate fokus menulis tentang aksesori. Lulusan studi jurnalistik ini cukup serius bekerja di Mademoiselle sampai tahun 1991.

Selama bekerja di majalah, Kate menyadari satu hal. Pasar Amerika kala itu lemah di produkhandbagyangstylish. Kate bersama sang suami, Andy Spade akhirnya nekat mendirikan perusahaan tas pada 1993.

Desain-desainnya langsung menghebohkan dunia mode dunia dan laku keras. Sampai sekarang produknya dinikmati oleh konsumen dari berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia sendiri, brand Kate Spade nggak cuma dikenal sebagai produk tas saja, namun sudah merambah sampai ke dompet, clutch, dancasingponsel pintar seperti iPhone. Desain Kate Spade dianggap cocok dengan selera perempuan yang mendambakan produk minimalis dengan warna nggak lebay, dan mampu menambah kesanstylishbagi siapapun yang mengenakannya.

MengutipThe Guardian, perusahaan Kate Spade New York telah memiliki lebih dari 140 outlet dan toko ritel di seluruh penjuru AS, sementara ada lebih dari 175 toko yang tersebar di ranah internasional.

Kate menjual saham terakhirnya di Kate Spade pada 2016 dan meluncurkan brand baru bernama Frances Valentine.


Selamat jalan, Kate Spade.