Mengetahui Makna Ekspresi Anak Saat Datang ke Sekolah Baru
Memilih sekolah untuk anak adalah kegiatan yang gampang-gampang susah. Berbagai aspek mulai dari metode pembelajaran, kualitas tenaga pengajar, sampai lingkungan sekolah menjadi pertimbangan orang tua.
Menurut psikolog pendidikan, Rafika Ariani, M.Psi., orang tua dapat mengajak anak untuk berkunjung ke beberapa sekolah dan melihat sistem dan berbagai aspek di sekolah tersebut. Selama berkunjung, orang tua harus memperhatikan sikap atau ekspresi anak di sekolah-sekolah yang didatangi.
Ekspresi anak tersebut menandakan tingkat kenyamanan si anak. Rafika menambahkan, apabila ternyata sekolah yang dipilih anak tidak sama dengan pilhan orang tua, sebaiknya orang tua mengajak anak berdiskusi.
"Orang tua harus mendengarkan alasan anak memilih sekolah tersebut. Apabila misalnya alasannya cuma karena ada mainan tertentu di sekolah tersebut orang tua bisa membujuk anak untuk masuk ke sekolah lain yang lebih baik sistemnya. Contoh, si anak memilih sekolah A hanya karena adanya perosotan, orang tua bisa membujuk anak dengan mengatakan di sekolah B juga ada mainan perosotan kok," kata Rafika Ariani, M.Psi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Orang tua harus membujuk anak dengan menjelaskan alasan kenapa menurut mereka jauh lebih baik si anak bersekolah di sekolah pilihan orang tua. Namun, Rafika mengingatkan orang tua tetap harus mempertimbangkan kebahagiaan anak.
Metode pembelajaran
Rafika mengingatkan fungsi sekolah pada usia tersebut adalah untuk memperkenalkan interaksi sosial kepada anak. Pada saat itu, anak bertemu dengan orang baru dan bersosialisasi.
Ketika bersekolah, anak memiliki rutinitas baru dan belajar tentang kedisiplinan. Anak paham tentang konsep waktu, jam masuk dan pulang sekolah. Selain itu, anak juga harus menyesuaikan diri dengan berbagai peraturan yang diterapkan di sekolah.
Perlu diingat oleh orang tua, bahwa pada usia tersebut berbagai kegiatan pembelajaran anak harus dibungkus dalam bentuk permainan. Anak boleh dikenalkan dengan membaca, menulis, dan menghitung. Namun, jangan memaksa anak untuk berfokus pada akademik.
Kualitas tenaga pengajar
Faktor lain yang patut dipertimbangkan dalam memilih sekolah adalah kualitas tenaga pengajar. Menurut Rafika, orang tua bisa menilai kualitas para tenaga pengajar dengan melihat cara mereka mengajar.
"Orang tua bisa melihat bagaimana guru di sekolah tersebut mengajar, apakah guru tersebut mengajar denganhappydan apakah mereka memilikipassionuntuk mengajar. Karena itu bisa mempengaruhi kualitas pembelajaran dan mempengaruhi anak yang nantinya diajar," ujar Rafika.
Lingkungan sekolah
Karena fungsi utama sekolah untuk anak usia 3 tahun adalah untuk berinteraksi, dengan siapa anak akan berinteraksi juga patut menjadi pertimbangan para orang tua.
Anak yang bersekolah di lingkungan dengan latar belakang anak-anak yang beragam sosial, ekonomi, dan rasnya, akan mendapat banyak stimulasi dan akan belajar tentang perbedaan.
"Dengan lingkungan yang beragam, anak akan menyadari adanya berbagai perbedaan. Oh, ternyata ada orang yang kulitnya lebih gelap, ada orang yang matanya lebih kecil, dan lainnya. Dari situ, anak akhirnya belajar tentang toleransi dan empati," kata Rafika.