Menikmati Janda, Eh Jando di Bandung

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Liburan panjang Natal dan Tahun Baru ini ke Bandung? Adanihmakanan mainstream yang termasuk jadi legenda di Kota Kembang. Namanya Sate Jando.

Lokasinya ada di beberapa tempat, tapi yang paling nge-hitzsberada di belakang Gedung Sate, landmark nomor satu di Bandung.

Datanglah sepagi mungkin, karena siangan dikit, antrean di lapak sederhana ini bakal mengular..lar..lar.

Tadinya saya berpikir Jando itu diambil dari pemiliknya yang udah Janda. Ternyata tidak!



Jando sendiri merupakan gajih yang terletak di bagian punuk atau tulang rawan sapi.  Ini biasanya dipakai untuk membuat kuah bakso agar makin berlemak atau rasa gurih.

Bagi penggemar gajih, tentu saja ini surga.

Sate Jando ini membakar daging gajih dengan pas, tidak terlalu banyak gosong akibat pembakaran yang matang merata dan yang penting tentu sajagakberbau khas gajih.

Paling istimewa sebenarnya bumbu kacang yang disiram bersama lontong. Bumbunya sih manis, masih ada potongan kacang yang tampaknya dicacah kasar, sehingga pas sama daging jando yang gurih dan kenyal tadi.

Kalaugaterlalu suka manis, disiram sambel dikit aja biar di ujung lidah ada percampuran rasa manis pedas.

Tak pakai bumbu kacang pun bukan dosa besar, karena daging sate dimakan polosan pun tetap enak.

Ini lantaran sebelum dibakar daging sate dilumuri bumbu kuning yang dibuat dari jahe, kunir, sirih, dan rempah lainnya.

Tak suka gajih? Tenang ada sate Sapi yang empuk dan lumer di mulut. Serta sate ayam yang dagingnya boros banget.

Siapa cepat dia dapat, karena siangan dikit saja sate ini dipastikansold outalias ludes.