Menko Polhukam Bubarkan Ormas HTI

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kementerian Koordinator Bidang Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggelar konferensi pera terkait Ormas yang dianggap tidak memilki idelogi Pancasila di ruang Parikesit, Gedung utama Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Gambir Jakarta Pusat, Senin (8/5).

Dalam konferensi pers yang dimulai pukul 13.50 tersebut juga menegaskan pemerintah menetapkan langkah hukum untuk membubarkan Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). "Menyerap aspirasi masyatakat, oemerintah ambil langkah hukum untuk bubarkan Hizbu Tahrir Indonesia, bukan berarti anti terhadap ormas islam, semata-mata untuk menjaga keutuhan UUD republik Indonesia," papar Wiranto selaku Menko Polhukam.

Keputusan tersebut menurut Wiranto diambil setelah pihaknya melakukan kajian terhadap ormas HTI tersebut. "Siang hari ini kita lakukan kajian terhadap HTI, hari ini kita ambil keputusan untuk diketahui, sebagai organisasi kemasyarakat, HTI tidak melaksanakan peran positif pembangunan tujuan nasional Indonesia," jelas Wiranto.

Wiranto juga memaparkan bahwa ormas HTI memiliki indikasi kuat bertentangan dengan dasar negara Indonesia Pancasila dan UU 1945. "Kegiatan HTI terindikasi kuat bertentangan dengan ciri pancasila uu 1945, sebagaimana undang-undang nomor 13 tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakat," katanya.

Tidak hanya itu, menurut Wiranto aktivitas HTI juga telah membahayakan keamanan dan ketertiban masyarakat dan NKRI. "Aktivitas HTI menimbulkan benturan, serta membahayakan NKRI," papar Wiranto.

Sebelumnya, Wiranto menegaskan bahwa ini berdasarkan arahan presiden republik Indonesia untuk melakukan kajian dan tindakan terhadap ormas yang melanggar. "Berdasarkan pemaparan presiden, organisasi keormasan melanggar, maka akan dilakukan kajian yang cepat untuk menyelesaikan hal tersebut," tandasnya.

"Kita pelajari ormas yang jumlahmya ribuan, untuk mengarahkan mereka terkait undang-undang keormasan, dan semuanya harus menuju satu titik pancasila," tutupnya. (Dini Afrianti)

 



Menkopolhukam Lempar Pujian Terhadap Kinerja BNPT
Wiranto Minta Pelaku Pencoret Merah Putih Ditindak Tegas
Wiranto: Pilkada Serentak Menjadi Tolak Ukur Di Mata Dunia
GNPF-MUI Tegaskan Tak Ada Niat Gulingkan Pemerintahan
Soal Pembebasan Al Khaththath Ini Jawaban Wiranto
Bravo! Rayakan Kemenangan Macron, Presiden Termuda Prancis
Sukacita 'Cian Cui', Perang Air di Selatpanjang
Kilas Perjalanan Pilkada Pasangan Agus Yudhoyono - Sylviana Murni
Seni Mural dan Grafiti Membawa Kehidupan di Kota Mati Mesir
Rindu Pulang ke Rumah Kubah Lumpur di 'Desa Sarang Lebah' Aleppo
HTI Gelar Aksi Umat Peduli Jakarta, Tolak Kriminalisasi Ulama
Ini Penjelasan Wiranto Usai Bertemu GNPF-MUI
Massa 313 Meminta Agar Sekjen FUI Dibebaskan Sore Ini