Menkominfo Gandeng Facebook Atasi Berita Hoax

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Kementerian Komunikasi dan Infomasi (Kemenkominfo) terus melakukan komunikasi dengan perusahaan sosial media untuk meredam pemberitaan-pemberitaan bohong (hoax). Kerja sama ini diharap bisa membuat pemberitaanhoaxsemakin tersaring.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, terdekat pihaknya akan berkonsolidasi dengan perusahaan Facebook (FB). Pertemuan ini diharap bisa menjadi pintu awal Pemerintah Indonesia untuk menjaring pemberitaan yang ramai di media.

"Tapi untuk apa yang dibicarakan kita belum tahu.Kanbaru nanti akhir bulan datangnya," kata Rudiantara ditemui di Istana Presiden, Selasa (17/1).

Sebelumnya, pemerintah Jerman pun berani tegas kepada raja media sosial itu dalam pengenaan sanksi sebesar Rp 7 miliar jika tidak berhasil menyaring beritahoax. Cara ini, menurut Rudi dianggap bisa ampuh juga dilakukan di Indonesia.

Selain dengan kerja sama tersebut, Pemerintah juga berencana untuk membuat peraturan terkait pemberitaanhoax.Peraturan ini bisa dibuat dalam bentuk undang-undang (UU) atau kebijakan lainnya.

"Kita juga ga tahu kapan jadinya. Kita kan UU bisa setahun, dua tahun, tapi yang penting bagi kita, kita manfaatkan momentum itu‎," kata Rudi.

‎Selain dengan perusahaan media, Kemenkominfo juga akan menggandengcivil society organisation. Sebab untuk menyelesaikan permasalahan konten yang tidak benar bukan hanya semata-mata tugas Pemerintah.

Justru melalui masyarakat dan komunitas yang lebih mengerti kondisi seharusnya konten bohong ini bisa diminimalisir.
"Kita akan ajak masyarakat agar tidak bisa ikut serta dalam anti hoax," ujarnya.

Selain kontenhoax,Kemenkominfo juga serius untuk menangani konten pornografi, perjudian, dan hal lain yang meresahkan masyarakat umum.