Menonton Liam Gallagher, Menikmati Oasis Secara Eceran

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

INGAR bingar Britpop yang mendunia di dekade 1990-an memunculkan dua nama utama di samping nama-nama lain yang menjejali daftar band Britpop kala itu. Anda bisa memilih siapa nomor satunya, mungkin Blur atau Oasis? Namun, yang jelas lebih dari dua dekade berlalu, Oasis—dengan setumpuk drama internalnya yang tak pernah usai-tetap ditunggu. Bahkan ketika hanya dihadirkan satu dari dua personel utamanya. Kali ini Indonesia kedatangan satu dari dua Gallagher Brothers: Liam Gallagher.

Sejatinya, konser perdana Liam Gallagher di Indonesia yang digelar di Ecovention Ecopark Ancol, Jakarta, Minggu 14 Januari 2017 adalah konser untuk debut solonya, "As You Were" yang dirilis Oktober 2017 lalu.

Akan tetapi, banyak yang tak menyangkal kalau kehadiran mereka ke konser Liam Gallagher adalah untuk mendengarkan pria 45 tahun itu mendendangkan lagu-lagu band lamanya yang telah bubar jalan sejak 2009.

Hal ini terlihat sejak antrean masuk Ecovention masih mengular. Sembari menunggu pintu dibuka, sejumlah penggemar menciptakan koor lagu-lagu Oasis seperti "Rock and Roll Star", "Champagne Supernova", "Dont Look Back in Anger", dan lain-lain.

Penggemar yang datang malam itu memang sebagian besar terlihat total mengekspresikan kesukaannya kepada Liam Gallagher dan tentunya band yang dia bentuk bersama kakaknya, Noel Gallagher: Oasis.

Selain rajin mencipatakan koor sembari menunggu panggung dibuka, dandanan mereka pun sangat merepresentasikan hal itu. Tak terhitung mereka yang mengenakan pernak pernik Oasis, jersey klub sepak bola Manchester City yang merupakan tim kebanggan Liam Gallagher, hingga parka ala Mods dan potongan rambut poni yang cukup merepresentasikan bahwa mereka pendengar Liam Gallagher sejati.

Tampak di antara para penggemar ini sejumlah tokoh, musisi, dan selebritis tanah air seperti Wulan Guritno, Baim Wong, Rian D'Massive, Uki Noah, Tria dan Dipa The Changcuters, hingga mantan koordinator Kontras, Haris Azhar.

Oasis yang tak pernah usai

Liam Gallagher naik panggung sekitar pukul 21.00 WIB atau satu jam setelah gebrang masuk dibuka. Mengenakan jaket parasut, dengan gaya khasnya, pria kelahiran Manchester itu melenggang dan mengangkat tangannya menyapa penonton.

Tak lama kemudian, lagu yang cukup populer dari Oasis, "Rock and Roll Stars" pun mengalun. Penonton yang memang telah cukup lama menunggu pun sontak menyambut riuh lagu yang dirilis pada 1994 itu.

Sama seperti penonton, Liam Gallagher juga nampaknya sadar kalau dia tak akan bisa lepas dari bayang-bayang Oasis. Namanya terlalu lekat dengan band yang terbentuk di Manchester pada 1991 itu.

Sehingga, tak heran kalau dia perlu beberapa dosis lagu Oasis untuk menciptakan keriuhan. Hal itu terbukti ampuh karena selain "Rock and Roll Stars", lagu kedua, "Morning Glory", juga disantap dengan lahap oleh para penonton.

Terlihat di antara penonton ada yang melompat seiring hentakan drum, mengangkat tangan, atau sekadar menganggukan kepala. Namun yang pasti, kesamaan di antara mereka adalah bernyanyi bersama seiring gebrakan Liam Gallagher di dua lagu itu.

Cukup panas di dua lagu awal, Liam Gallagher pun mulai melangkah ke karya-karya solonya. Seolah mengingatkan penonton kalau tahun 2017 dan 2018 adalah era untuk "As You Were", beberapa lagu dari album itu pun meluncur deras mulai dari single utamanya "Greedy Soul", "Wall of Glass", "Paper Crown", "Bold", dan "For What It's Worth".

Penonton pun meski tak seluruhnya tahulagu-lagu baru Liam Gallagher, tetapi beberapa di antaranya terlihat sudah cukup familiar dengan lagu di album debut solo Liam Gallagher itu. Koor pun terdengar meski tak seriuh di dua lagu awal.

Cukup memberi perkenalan materi solonya, Liam Gallagher kemudian melanjutkan penampilannya dengan sebuah lagu milik proyek musiknya pasca-Oasis, Beady Eye yang telah bubar pada 2014 lalu. Lagu berjudul “Soul Love” dipilihnya.

“Soul Love” seolah menjadi jembatan ke daftar lagu berikutnya yang kembali mengumanangkan lagu lawas Oasis.

“Some Might Say” dan “Slide Away” kali ini menjadi lagu yang dipilih sebelum melanjutkan lagi ke materi solo Liam Gallagher dengan “Come Back to Me” dan “You Better Run”.

Dua lagu Oasis sebelum dua lagu solo Liam Gallagher cukup memanaskan kembali pesta setelah sempat beristirahat sejenak ketika dia memperkenalkan materi di album solonya.

Lompat panggung

Konser perdana Liam Gallagher di Jakarta juga diramaikan oleh aksi lompat panggung yang dilakukan penonton. Setelah mengalunkan lagu milik Oasis, "Be Here Now", Liam Gallagher melanjutkannya dengan lagu yang lagi-lagi dia ciptakan bersama Oasis, "Live Forever" dengan format semi akustik.

Lagu yang diambil dari album "Definitely Maybe" (1994) dan jadi pertempuran mereka dengan album "Parklife" (1994) milik rival mereka, Blur itu memang sangat anthemic.

Tak heran kalau koor yang diciptakan pun sangat gempita. Di tengah koor, penonton yang tidak diketahui namanya merangsek kerumunan dan naik ke panggung seraya memeluk Liam Gallagher erat. Petugas keamanan pun menariknya. Sementara penonton bertepuk tangan atas aksi yang dilakukan oleh si penonton tak dikenal itu.

Usai "Life Forever", Liam Gallagher dan bandnya meninggalkan panggung. Tahu kalau panggung belum usai, para penonton pun berteriak, "We want more" berkali-kali dan menciptakan koor lagu Oasis, "Champagne Supernova".

Selang beberapa menit, Liam Gallagher keluar diiringi bandnya sambil membentangkan bendera Indonesia dan menghaturkan terimakasihnya atas sambutan dari fans Indonesia.

"Kalian baru saja menyanyikan lagu "Champagne Supernova". Lain kali kami ke sini, kami akan nyanyikan lagu itu untuk kalian, tapi sekarang saya akan nyanyikan "Cigarettes and Alcohol"," katanya yang disambut riuh tepuk tangan penonton. Lagu yang juga diambil dari album "Definitely Maybe" itu pun mengalun.

Memasuki babak terakhir, dia kembali menghaturkan rasa terima kasihnya terhadap Indonesia. Tak lama kemudian, dia memainkan lagu megahits Oasis lainya "Wonderwall".

Koor semakin tak terbendung seiring kepergian Liam Gallagher dari atas panggung. Di bagian ini, ada lagi penonton yang melompati pagar dan kembali naik ke atas panggung memeluk erat Liam Gallagher. Penonton lain pun mengangkat tangannya tinggi-tinggi memberi aplaus sekaligus berueforia atas kedatangan sepenggal Oasis itu. Seolah bagi mereka Oasis tak pernah usai.***