Menyambangi 5 Pulau Terunik di Dunia, Salah Satunya Khusus Wanita
Di Pulau Onrust, kita akan menyimak deretan bangunan tua tak terawat. Dari benteng bekas, asrama, hingga makam tua nan menyeramkan.
Rentetan bebatuan karang mengitari sekitar pulau yang berpagarkan pohon-pohon besar berusia ratusan tahun ini.
Salah satu pulau yang termasuk dalam gugusan Kepulauan Seribu ini pun merupakan spot yang dijadikan lokasi eksekusi mati narapidana.
Tak sulit kita menyimak deretan makam tua peninggalan Belanda tertata rapi di hamparan tanah berpasir di Onrust. Nisan-nisan berukuran besar tersebut juga dihiasi dengan patung dan ornamen khas yang menambah kesan angker kawasan pemakaman. Tak terkecuali keberadaan pohon beringin di tengah makam.
Mayoritas jenazah yang dimakamkan di tempat ini merupakan para pelaut dan serdadu Eropa yang tewas diserang penyakit khas kawasan tropis.
Betapapun bukan tempat wisata yang menawarkan keindahan lanskapnya untuk berlibur, Onrust tak kehilangan penikmatnya, terbukti dari ramainya pengunjung di hari-hari tertentu.
Seperti halnya Pulau Onrust, di dunia ada begitu banyak pulau dengan ragam pesona yang menarik minat wisatawan dari berbagai penjuru.
Dari pulau dengan tarif bermalam termahal sejagat hingga pulau khusus wanita, berikut deretan pulau unik di dunia versiSuara.com. Apa saja?
Lord Howe Island, rogoh kocek miliaran untuk bermalam disini
Bertolak 700 kilometer dari perairan Laut Tasman, New South Wales, Australia, Lord Howe Island membentang selebar 11 kilometer.
Pulaunya nan sunyi dengan mozaik alam nan menakjubkan membuat siapa pun wisatawan yang bermalam di Lord Howe Island merasakan sensasi berlibur bak singgah di surga tersembunyi di muka bumi.
Pulau yang ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO tahun 1982 ini hanya dihuni 380 orang penduduk.
Demi menjaga kelestarian ekosistem alamnya nan cantik, otoritas Lord Howe Island hanya menerima 400 wisatawan setiap malamnya.
Laporan National Geographic menyebut Lord Howe Island terbentuk dari letusan gunung berapi tujuh juta tahun lalu.
Tak heran, sebelum tahun 1834, pulau ini pun hanya dihuni 13 spesies burung, sejumlah tanaman endemik, beberapa jenis kumbang, 500 spesies ikan, dan 90 karang nir manusia.
Salah satu pesona alam pulau ini yakni keberadaan laguna sebening kristal yang akan memanjakan setiap wisatawan yang hendak ber-snorkeling ria dan melakukan beragam olahraga air.
Tak heran, sebab keelokan lanskap alamnya, Lord Howe Island sempat didapuk sebagai salah satu pulau terbaik di kawasan Pasifik Selatan tahun 2016 versi situs perjalanan, TripAdvisor.
Dengan segala pesonanya nan menakjubkan, tarif bermalam di Lord Howe Island dibanderol dengan harga fantastis, yakni Rp 1,4 miliar per malam menilik laporan CNBC.
Corch Island, pulau dengan ribuan kerang
Pulau buatan manusia ini bernama Conch Island, sebuah pulau unik yang terletak di timur Anegada, Karibia.
Berbeda dengan pulau pada umumnya yang memiliki hamparan pasir nan luas, Conch Island terbuat dari jutaan cangkang kerang.
Menyambangi pulau ini, akan kita temukan tumpukan cangkang kerang memadati bibir pantai.
Laporan Oddity Central menyebut tumpukan jutaan cangkang kerang tersebut berasal dari pola konsumsi nelayan setempat selama ribuan tahun.
Masyarakat Karibia yang kerap mengonsumsi daging kerang, membuang cangkangnya ke satu tempat yang sama hingga menjelma gundukan cangkang kerang dan membentuk sebuah pulau.
Betapapun mulanya dianggap sebagai tempat pembuangan sampah, tumpukan cangkang kerang Conch Island menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyambangi kawasan Karibia.
Nahas, sebagian besar cangkang kerang di Conch Island berada dalam kondisi rusak sebab para nelayan mengambil daging kerang menggunakan obeng dan pisau hingga cangkangnya tak terselamatkan.
Tak heran, cangkang-cangkang rusak yang sulit dijual ini tak dapat digubah menjadi cindermata.
Supershe Island, pulau khusus wanita
Di laut Baiti, tepatnya di kawasan laut lepas Finlandia, Supershe Island membentang menawarkan pesona alamnya nan tenang dan meneduhkan.
Tak seperti kebanyakan pulau lainnya, pulau pribadi seluas 8,4 hektar yang menyediakan resort dengan 10 kamar dan beragam fasilitas ini hanya boleh disambangi kaum hawa.
Supershe Island sengaja dirancang agar para wanita dapat meluangkan waktu sejenak melupakan segala kepenatan sehari-hari, termasuk gangguan kaum pria.
Gagasan Supershe Island yang hanya diperuntukkan bagi kaum wanita menurut sang pemilik, Kristina Roth, bermula setelah ia berlibur di Ashram, Calabas, dan Ranch Malibu.
Roth berharap kaum wanita yang bermalam di Supershe Island dapat fokus menenangkan diri mereka tanpa harus khawatir terlihat menarik di depan seorang pria.
Sejak saat itu, Supershe Island hanya diperuntukkan bagi kaum wanita.
Supershe Island juga menyuguhkan beragam perawatan yang dibutuhkan kaum hawa dari fasilitas yoga, latihan kebugaran, spa, hingga salon.
Kawasan relaksasi ini juga melarang keras keberadaan alkohol, sehingga para wanita dapat menenangkan diri dengan maksimal.
Beberapa sumber menyebut, pada tahun 2018, setiap wanita yang ingin bermalam di Supershe Island harus merogoh kocek sekitar Rp 49 juta per malam.
South Georgia, pulau terisolir saksi bisu pembantaian jutaan mamalia laut
South Georgia, pulau kecil nan terisolir di kawasan Sub-Antartika, Atlantik ini merupakan tempat pembataian mamalia laut macam anjing laut dan paus. Di dalamnya, kita akan menemukan lanskap memesona gletser, pegunungan dan jurang yang curam.
Dahulu, kawasan ini memiliki peran penting dalam ekonomi global. Semua bermula tepat saat Stasiun Perburuan Paus didirikan pada 1904 di South Georgia. Bisnis minyak yang berasal dari lemak ikan paus membuat industri mengerikan ini tumbuh dengan cepat.
Minyak tersebut diolah menjadi margarin, es krim, sabun, bahan kosmetik dan bermacam barang industrial lainnya.
Tak hanya itu, lemak ikan paus yang mengandung gliserol juga diekspor sebagai bahan baku utama alat peledak, serta menjadi pelumas berkualitas tinggi untuk senapan, kronometer dan bermacam piranti militer lainnya.
Tercatat, dari tahun 1904 hingga 1978, sekitar 2 juta paus tewas dibantai di South Georgia.
Meski hari ini South Georgia tak lagi dioperasikan sebagai tempat perburuan paus, kita masih bisa melihat sisa kekejaman tempat jagal puluhan tahun lalu tersebut melalui bangunan pabrik-pabrik tua yang tersisa.
Setiap tahunnya, sekitar 18 ribu orang menyambangi South Georgia menggunakan kapal pesiar rute Antartika.
Berita Terkait:
- Liburan 20 Menit ke Pulau Super Kecil Ini Dihargai Puluhan Juta, Berminat?
- Ribut di Twitter karena Anies Baswedan, 2 Orang Ini Janjian Duel depan SMP
- Lepas Penat ke Banggai Laut, Ini 3 Destinasi Wisata yang Wajib Disambangi
- Menyelaras dengan Alam di Ekowisata Desa Sulangai Bali
- Liburan Sekolah, Yuk Coba Wisata Bahari di Jakarta