Menyewa Oppa Saat Bertamasya di Korea

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Perusahaan perangkat lunak asal Korea Selatan, Winwincook, meluncurkan layanan web ''Oh My Oppa''. Layanan ini memberikan kesempatan pada turis asing untuk bisa ditemani oleh ''Oppa'' selama liburan mereka di Korea Selatan.

Sebutan ''Oppa'' merujuk pada panggilan yang biasa digunakan perempuan dewasa di Korea Selatan saat berbicara dengan anggota keluarga laki-laku yang lebih tua, teman, atau pasangan romantis. Panggilan ini kian populer seiring dengan meningkatnya popularitas tayangan serial drama asal Korea Selatan.

Lewat layanan web Oh My Oppa, turis-turis asing dapat memperkerjakan pria muda berpenampilan menarik layaknya pemain di serial drama televisi Korea Selatan selaku pemandu wisata. Mereka akan menemani para turis asing selama berlibur di Korea Selatan.

''Awalnya ini hanya sekedar lelucon, kebanyakan turis asing di Korea Selatan berharap mereka dapat menemukan pria seperti yang ada di serial drama. Tapi ternyata tidak. Mereka tidak menemukan pria yang tampan, tinggi dan menyenangkan seperti di serial drama itu,'' ujar CEO Winwincook, Lee Joon Wo, kepada Korea Herald, seperti dikutip Straits Times.

Ide ini akhirnya diwujudkan dengan meluncurkan layanan Oh My Oppa lewat platform web. Masa pengujian layanan ini sudah dilakukan pada bulan lalu. Rencananya, layanan ini akan resmi diluncurkan pada bulan ini. Namun, pemesanan daring untuk layanan ini sudah bisa dilakukan pada tengah pekan ini.

Baca juga:Ayam tanpa Minyak Korea Buka Gerai di Jakarta

''Kami rasa, kami ingin memberikan citra yang bisa kami banggakan kepada para turis. Kendati pada awalnya lelucon, tapi akhirnya kami kembangkan menjadi layanan web. Reaksi di media sosial juga benar-benar di luar perkiraan kami,'' ujar Lee.

Meski bukan pemandu wisata profesional, namun pria-pria ini siap membantu para turis asing. Mereka dapat memberikan informasi seputar kuliner di Korea Selatan, membantu mengambil gambar, dan memberikan komentar-komentar positif. Saat ini, Oh My Oppa telah menyiapkan tujuh pria sebagai pemandu wisata. Sayangnya, lantaran mereka hanya mendapatkan pelatihan minimal, kemampuan bahasa Inggris pria-pria ini masih dianggap sebagai kendala.

Lee menambahkan, permintaan pemandu wisata seperti ini biasanya datang dari turis asing dari Eropa, seperti dari Prancis, Inggris, dan Jerman. Selain itu, ada pula permintaan dari turis dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Indonesia. Ide untuk ''menyewakan Oppa'' ini memang terkesan aneh, bahkan cukup menggelikan untuk sebagian orang.

Namun, model layanan sejenis ternyata sudah muncul di kawasan lain. Di Cina, aplikasi digital ''Hire Me Plz'' menawarkan layanan yang menyediakan teman romantis, yang bisa menemani saat menghadiri acara-acara formal, seperti acara keluarga. Sementara di Amerika Serikat, layanan ''Heartbreak Manservants'' memberikan layanan ''penyewaan'' pria yang bisa menjadi teman untuk mendengarkan cerita sedih kliennya.

Pria-pria yang tergabung di layanan ini, kata Lee, berasal dari rekomendasinya sendiri. Lee menegaskan, layanan ini sangat berbeda dengan layanan jasa pria penghibur. Persepsi turis asing terhadap Oppa, tutur Lee, sudah terbentuk lewat serial drama Korea. Sehingga, persepsi turis asing sudah berbeda dengan anggapan tentang pria penghibur.

Tidak hanya itu, Oh My Oppa juga memiliki aturan ketat dalam hal perekrutan pemandu wisata. Mereka diharapkan bisa bersikap menyenangkan dan ramah terhadap turis. Pemandu wisata ini pun dilarang untuk melakukan perjalanan wisata pada malam hari dan mengonsumsi minuman keras bersama para turis.