Menyusui Sebabkan Osteoporosis, Benarkah?

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Tahukah Anda bahwa ASI dibuat dari berbagai nutrisi yang ada pada tubuh ibu? Salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk membuat ASI adalah kalsium, di mana kalsium juga dibutuhkan untuk kepadatan tulang ibu. Kepadatan tulang yang menurun dapat menyebabkan seorang ibu terkenaosteoporosisdi masa tuanya. Namun, apa benar osteoporosis dan menyusui berhubungan?

Menyusui dan pengaruhnya pada kesehatan tulang

Menyusui dapat memengaruhikesehatan tulang ibu. Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa ibu menyusui dapat kehilangan massa tulang sebanyak 3-5%. Namun, massa tulang ibu menyusui akan kembali lagi setelah anak disapih atau diberi makanan padat.

Ibu menyusui membutuhkan asupan kalsium lebih tinggi karena ia membutuhkan nutrisi tersebut untuk membuat ASI. Jika kebutuhan kalsium ibu tidak dapat dipenuhi dari makanan maupun suplemen kalsium, maka tubuh ibu akan mengambil kalsium dari tulang ibu. Hal inilah yang menyebabkan ibu menyusui dapat kehilangan massa tulangnya. Sehingga, risiko ibu terkena osteoporosis di kemudian hari menjadi lebih besar. Selain itu, jumlah hormon estrogen yang menurun saat menyusui turut memperburuk kesehatan tulang ibu. Perlu Anda ketahui bahwa hormon estrogen juga berguna untuk melindungi tulang.

Jadi, agar tubuh ibu tidak mengambil kalsium dari tulang, ibu menyusui perlu mencukupi kebutuhan kalsiumnya dari luar (seperti dari makanan maupun suplemen kalsium). Jumlah kalsium yang ibu butuhkan saat menyusui tergantung dari jumlah ASI yang diproduksi ibu dan berapa lama ibu menyusui bayinya.

Osteoporosis pada ibu menyusui

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang biasanya diderita oleh orang yang sudah tua. Orang yang menderita osteoporosis memiliki tulang yang lemah dan mudah patah. Hal ini bisa terjadi karena kepadatan atau mineral tulang menurun. Menyusui mungkin bisa menjadi salah satu faktor risiko osteoporosis. Hal ini terjadi karena menyusui dapat menekan metabolisme kalsium, sehingga dapat langsung memengaruhi metabolisme tulang.

Sebuah penelitian dalam jurnal Maturitas menunjukkan bahwa lama waktu menyusui yang lebih dari satu tahun dapat membuat ibu berisiko osteoporosis. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Okyay dan kawan-kawan tahun 2013 ini juga menyebutkan bahwa paritas tinggi (mempunyai anak banyak) dapat memberi efek perlindungan terhadap osteoporosis.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Yonsei University College of Medicine di Korea Selatan juga menunjukkan bahwa menyusui dapat meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita yang sudahmenopause. Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Osteoporosis International ini juga menyebutkan bahwa risiko osteoporosis terlihat pada wanita yang menyusui selama 24 bulan atau lebih.

Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa diet (asupan makan) bisa membantu mengimbangi risiko ini. Penelitian yang melibatkan 1231 wanita menopause ini menyebutkan bahwa wanita dengan kadar vitamin D rendah atau yang mempunyai asupan kalsium kurang dari 800 mg per hari berada pada risiko kesehatan tulang yang buruk.

Apa yang harus dilakukan ibu menyusui agar terhindar dari osteoporosis?

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan vitamin D dan kalsium dapat mengurangi risiko wanita untuk terkena osteoporosis. Dengan mencukupikebutuhan kalsiumdan vitamin D Anda selama menyusui, maka tubuh tidak akan mengambil kalsium yang terdapat dalam tulang, sehingga kepadatan tulang tetap terjaga.

Tidak hanya saat menyusui, pemenuhan kebutuhan kalsium dan vitamin D juga tetap diperlukan selepas Anda menyusui untuk perbaikan tulang Anda. Dengan begitu, Anda membantu diri Anda terhindar dari risiko osteoporosis.

 

BACA JUGA:

The postApakah Benar Menyusui Dapat Menyebabkan Osteoporosis?appeared first onHello Sehat.