Merokok Ganja Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Komplikasi Hipertensi

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ganja alias Cannabis sativa adalah jenis narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia. Dibanding narkoba lain, ganja juga dianggap sebagai yang paling ringan tingkat bahayanya.

Tapi awas, melinting daun ganja sebagai cara iseng untuk teler di malam Minggu bisa meningkatkan risiko Anda mengalami kematian dini akibat komplikasi darah tinggi. Apa alasannya?

Melinting daun ganja tingkatkan risiko kematian karena darah tinggi

Sebuah penelitian asal Georgia State University di Amerika Serikat yang telah dipublikasikan diEuropean Journal of Preventive Cardiology, melaporkan bahwa risiko kematian seseorang akibat komplikasi hipertensi meningkat hingga tiga kali lipa jika ia rutin mengisap daun ganja dalam jangka panjang, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mengisap daun ganja.

Temuan ini didapat setelah melibatkan 1.213 orang berusia sekitar 20 tahun atau lebih, yang pernah dan tidak pernah merokok ganja, untuk diamati perkembangan kesehatannya selama satu tahun dari tahun 2005 sampai 2006.

Di antara 1.213 peserta penelitian, 34 % tidak menggunakan ganja dan tidak merokok tembakau, 21% menggunakan ganja, 20% menggunakan ganja dan merokok tembakau, 16% menggunakan ganja dan sudah tidak lagi merokok, 5% tidak lagi merokok, dan 4% perokok tembakau. Diketahui pula bahwa rata-rata durasi merokok ganja dari kelompok pengguna ganja berkisar selama 11 tahun.

Peneliti kemudian menyesuaikan data dengan beberapa faktor risiko umum hipertensi, seperti kebiasaan merokok, jenis kelamin, usia, dan etnis.  Mereka jugamenggabungkan data tersebut dengan data kematian pada tahun 2011 dari U.S. National Center for Health Statistics. Hasilnya, pengguna ganja memiliki risiko kematian 3 kali lebih tinggi karena hipertensi dibandingkan dengan para non-pengguna.

Penelitian ini juga menemukan bahwa setiap tambahan 1 tahun menggunakan ganja, risiko kematian karena komplikasi darah tinggi ikut meningkat.

Kenapa demikian?

Ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan. Di dalam tubuh, ganja bekerja memengaruhi sistem saraf simpatetik di otak yang berfungsi mengatur kerja jantung dan pembuluh darah. Tiga jam setelah mengonsumsi ganja, detak jantung akan meningkat, yang kemudian akan ikut meningkatkan tekanan darah. Dalam jangka panjang, efek ganja dapat menyebabkan ketidakstabilan irama jantung (aritmia). Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit jantung di kemudian hari.

Jantung yang berdetak terlalu cepat tidak bisa memompa dengan maksimal. Akibatnya, aliran darah malah stagnan sehingga akhirnya menggumpal. Ketika penggumpalan darah menyumbat arteri otak, ini akan mengakibatkan stroke iskemik. Begitu pula dengan tensi darah yang tinggi. Ketika tensi darah terlalu tinggi dalam jangka panjang, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan stroke hemoragik. Keluhan nyeri dada dan serangan jantung setelah konsumsi ganja pun sudah pernah dilaporkan.

Dampak buruk lainnya yang mungkin terjadi jika Anda melinting daun ganja dalam jangka panjang

Tidak hanya dapat meningkatkan risiko kematian karena komplikasi hipertensi yang tidak terkontrol, mengisap ganja dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan risiko perkembangan gejala depresi dan/atau psikotik seperti pada penyakit skizofrenia.

Selain itu, merokok ganja juga bisa menyebabkan masalah pernapasan yang sama dengan merokok. Komponen pada ganja dapat mengakibatkan paru-paru teriritasi sehingga menimbulkan batuk, produksi dahak yang berlebihan, hingga tingginya risiko menderita penyakit paru-paru seperti pneumonia.

Efek jangka panjang penggunaan ganja baik pada pria maupun wanita dapat berpengaruh pada kesuburan. Pada pria dapat mengakibatkan turunnya kadar hormon testosteron sehingga berefek pada berkurangnya jumlah sperma. Selain itu, risiko menderita disfungsi ereksi hingga kanker testis juga menjadi lebih tinggi. Pada wanita, melinting daun ganja bisa menyebabkan siklus menstruasi jadi tidak teratur.

The postMerokok Ganja Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Komplikasi Hipertensiappeared first onHello Sehat.