Mesin CEIR Penuh, Gimana Nasib IMEI Ponsel Lawas?
(Ilustrasi foto/dok. moscowtimes)
Uzone.id-- MesinCentral Equipment Identity Register(CEIR) milik pemerintah sebagai sistem yang mengelola dan menampung data nomor IMEI perangkat mobile di Indonesia, belum bisa berfungsi maksimal sebagaimana mestinya lantaran kapasitasnya penuh. Hal ini mengakibatkan IMEI dari ponsel terbaru jadi tidak bisa didata.
Banyaknya data yang tersimpan di dalam mesin CEIR tersebut bisa dibilang merugikan ponsel-ponsel legal yang baru dijual di pasar Indonesia. Pasalnya, tak sedikit konsumen yang mengeluhkan kalau ponsel yang mereka beli secara legal itu tetap tidak mendapatkan sinyal, alias IMEI belum terdaftar.
Beberapa pihak termasuk Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) mengatakan kalau pemerintah harus segera membersihkan dan membereskan data di dalam mesin CEIR agar nomor IMEI baru bisa segera dimasukkan.
Baca juga:Blokir IMEI Belum Kondusif, Konsumen Diimbau Hindari Ponsel Secara Online
Sementara dari pandangan Heru Sutadi selaku Executive Director Indonesia ICT Institute, pemerintah seharusnya sudah mengantisipasi hal ini mengingat banyaknya perangkat mobile yang dipakai sejak satu dekade lebih belakangan.
“Kendala kapasitas penuh harusnya sudah diantisipasi sejak awal. Ini yang sering katakan bahwa kebijakan ini tidak matang dan diteken beleidnya jelas pergantian kabinet, dengan asumsi dan harapan lanjut jadi menterinya,” ungkap Heru kepadaUzone.id, Senin (12/10).
Dia melanjutkan, “semoga ini cepat dicari solusinya. Segera tambah kapasitas dan sambil jalan data, dilakukan pembersihan data juga.”
Meski mesin CEIR ini dibilang penuh kapasitasnya, Heru tetap menyoroti IMEI dari ponsel lawas yang kemungkinan masih dipakai oleh masyarakat di Indonesia.
“Perlu diingat, ponsel 10-15 tahun lalu juga harus tetap didaftarkan di dalam CEIR karena masih banyak yang menggunakan. Apalagi untuk ponselrefurbishedyang banyak dipakai di kalangan bawah,” katanya.
Baca juga:Mesin CEIR Tidak Diatasi, Bencana Resesi Buat Industri Ponsel
Seperti diketahui, sebelumnya Sekretaris Jendral ATSI, Marwan O. Bassir mengaku tengah melakukan pembersihan IMEI di Mesin CEIR. Maksudnya, IMEI lama yang tidak dibutuhkan akan dihapus, sehingga kapasitas bisa normal kembali.
Alasan Mesin CEIR penuh, diungkap oleh Marwan, karena selama ini yang diinput ke alat tersebut merupakan data rencana dan bukan data realisasi.
Sementara di sisi lain, pemerintah mengaku telah melakukan normalisasi di mesin CEIR. Hingga saat ini seharusnya vendor atau produsen teknologi diklaim sudah bisa kembali mendaftarkan IMEI ponselnya sebelum dijual.