Mick Fanning dan Tempat Surfing Rahasia

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sebagai salah satu peselancar senior yang telah merasakan dan menaklukan berbagai macam ombak ganas di kompetisi-kompetisi bergengsi, Mick Fanning tetap memiliki rasa haus untuk merasakan pengalaman berselancar di atas ombak menantang yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Dalam sebuah kampanye The Search bersama Rip Curl, ia bertemu dengan salah satu rekannya yang memberi tahu sebuah tempat ombak dengan karakteristik yang mengagumkan. Simak cerita di bawah ini.

“Teman saya menunjukkan sebuah video dari ombak tersebut dan saya melihat sendiri betapa gilanya ombak tersebut,” kata Mick. “Ia berkata, 'Ssst Mick, coba lihat ini... Saya tahu di mana ini berada dan saya sangat ingin kamu berselancar bersama kami, tapi saya khawatir tempat ini akan tersebar ke orang-orang.' Saya tahu dia tidak akan dengan mudah memberi tahu di mana tempatnya. Ia tetap hanya ingin berselancar dengan temannya di sana. Butuh waktu untuk meyakinkan tapi pada akhirnya ia mempercayai kami. Dan tanpa pikir panjang saya pun berangkat bersama mereka.”

'Keseruan itu pun terjadi. Kami berbohong seperti Judas tentang tujuan kami dengan memberi tahu orang-orang tersayang dan terdekat bahwa kami akan pergi ke sebuah tempat yang bukan menjadi tempat tujuan kami yang sebenarnya.'

“Saya membatalkan banyak pertemuan,”ungkap Mick. “Dan banyak orang yang jengkel karenanya. Namun, pada akhirnya saya tidak menyesal. Tempat ini sungguh sempurna untuk saya pada tahap seperti ini karena saya mencoba untuk mencari tempat yang saya tidak pernah bermimpi bisa ke sana.”

“Momen ini sungguhlah sangat menarik. Ini mengingatkan saya waktu di Bali, saat Tubes Bar dan Sari Club menjadi tempat bertemunya para peselancar yang baru kembali dari karang yang jauh dengan mata yang liar dan meringankan pundak yang tegang sehabis mendayung sambil bercerita."

"Saat itu, kecuali kamu benar-benar mempercayai seseorang, kamu tidak akan pernah memberi tahu mereka tentang di mana tempat kamu berselancar, jadi seringnya kamu merahasiakan tempat tersebut untuk menjaga kerahasiaannya hanya untuk diri kamu. Saya tidak tahu bagaimana hal seperti ini bisa sempat hilang di budaya surfing tapi saya pikir hal ini harus didukung kembali,” kata Mick.

Mick sendiri merasakan kesulitan saat sudah terjun ke ombak di tempat rahasia ini. Masuk ke dalam ombak memang mudah tapi untuk mengendalikan papan dari sana itu cerita yang lain. Saat fajar tiba, pikirannya terbagi terhadap berbagai macam kemungkinan dan keahliannya pun harus menghadapi ujian yang belum pernah dihadapi. Peselancar tercepat di dunia ini pun gagal dalam tiga ombak pertamanya.

 

“Saya panik awalnya,” kata Mick. “Saya coba mengayuh papan untuk masuk ke gulungan dan sayangnya saya gagal saat berada di dalam sana. Lalu saya mulai mendapatkan ritme dan terkadang saya seperti berada di atas buih bola yang melayang lalu kemudian terjatuh lagi. Kemudian harus mengulanginya lagi dari awal,” lanjutnya.

Ingin tahu cerita selengkapnya tentang Mick Fanning yang mencoba menaklukan ombak di tempat misterius ini? Anda bisa membaca secara lengkap disini.