Microsoft Down! PC Windows Seluruh Dunia Kena Blue Screen Massal

pada 5 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Sistem di perangkat Microsoft Windows mengalami gangguan yang berdampak ke berbagai fasilitas publik di seluruh dunia. Gangguan ini mulai terdeteksi pada hari ini, Jumat, (19/07) di Australia.

Rbuan bahkan kemungkinan jutaan perangkat dengan sistem Windows mengalami Blue Screen of Death (BSOD) yang terjadi setelah melakukan update software. Fasilitas publik yang terdampak meliputi rumah sakit, bandara, dan lain-lain.

Sumber dari gangguan blue screen ini berasal dari sistem keamanan siber CrowdStrike yang menyebabkan PC dan server terkena dampak menjadi offline. Sistem ini membuat perangkat masuk dalam loop boot pemulihan sehingga sistem tak berjalan lancar.

Layanan-layanan dan aplikasi dari Microsoft 365 juga tak bisa diakses sehingga berdampak pada layanan-layanan publik seperti bank, bandara, sistem stasiun kereta, pembayaran hingga dan siaran TV pun terdampak gangguan ini.

Australia menjadi negara pertama yang mendeteksi gangguan ini, lalu merambah ke negara lain di Eropa dan Amerika Serikat, bahkan Asia.

 

 

Di Singapura, Bandara Changi yang merupakan salah satu bandara paling sibuk di dunia harus melakukan sistem check-in secara manual akibat gangguan ini. Selanjutnya, di India, Akasa Airlines dan Spicejet mengalami isu teknis yang berdampak pada layanan daring mereka, salah satunya adalah sistem booking dan check-in.

Lebih parah lagi, layanan kereta di Washington DC diberhentikan sementara karena adanya gangguan IT tersebut. Salah satu siaran TV di Inggris, Sky News juga terdampak dan tidak bisa menayangkan buletin pagi mereka.

Hingga berita ini diturunkan, laporan mengenai gangguan di berbagai belahan dunia terus bermunculan. CrowdStrikes yang menjadi akar masalah ini menegaskan bahwa gangguan ini tidak disebabkan oleh serangan siber.

“CrowdStrike terus bekerja sama dengan pengguna yang terkena dampak dari bug yang ditemukan dalam Windows. Host untuk Mac dan Linux tidak terpengaruh dan ini bukan insiden keamanan atau serangan siber,” kata CEO CrowdStrike, George Kurtz dalam akun X miliknya.

Ia menyebut sumber gangguan ini sudah diidentifikasi dan diisolasi. Pihaknya juga sudah mulai melakukan perbaikan.

“Kami mengarahkan para konsumen untuk mengunjungi portal dukungan kami, dan kami akan memberikan update lengkap dan berkelanjutan di situs web. Organisasi yang terdampak juga diharapkan berkomunikasi dengan perwakilan CrowdStrike melalui saluran resmi,” lanjutnya.

Sementara itu, Microsoft turut buka suara mengenai adanya gangguan ini. Pihaknya telah melakukan investigasi dan pemulihan pada sistem pengguna. Salah satunya adalah dengan mengalihkan trafik yang terdampak ke sistem alternatif dan melakukan mitigasi.

 

 

“Kami sedang berupaya mengalihkan lalu lintas yang terkena dampak ke sistem alternatif untuk mengurangi dampak dengan cara yang lebih bijaksana,” tulis Microsoft.

Dalam update pemulihan terbaru, Microsoft menyebutkan penyebab utama dari gangguan ini telah diperbaiki, namun beberapa sisanya terus memengaruhi beberapa aplikasi dan layanan Microsoft 365. 

“Kami melakukan mitigasi tambahan untuk memberikan bantuan,” tambahnya.

Sementara itu, untuk mengurangi dampak, para pengguna Microsoft bisa melakukan penundaan update untuk mengurangi dampak BSOD. Jika sudah terdampak, para pengguna bisa melakukan restore update ke sistem sebelumnya.

sejauh ini, pihak Microsoft Indonesia belum memberikan tanggapan apakah gangguan ini juga berimbas pada pengguna di Indonesia atau tidak.