Microsoft Gaming PHK (Lagi), 650 Karyawan Xbox Kena Imbasnya

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id —Tahun 2024 bisa jadi tahun yang cukup kelam untuk perusahaan raksasa Microsoft. Setelah rangkaian kasus PHK dan BSOD (Blue Screen of Death) secara global terjadi, Microsoft dikabarkan kembali melakukan pemangkasan karyawan.

Divisi gaming lagi-lagi terkena imbasnya. Laporan terbaru menyebut bahwa Microsoft Gaming memangkas 650 karyawan divisi XBox dan video game pada Kamis, (12/09) lalu.

Selain mengurangi karyawan, Microsoft juga memutuskan untuk memangkas biaya di divisi tersebut. Dua langkah ini dilakukan beberapa bulan setelah berhasil menyelesaikan akuisisi Activision-Blizzard senilai USD68,7 miliar atau senilai Rp1.059 triliun pada Oktober tahun lalu.

 

 

Ini juga menjadi PHK kedua tahun ini di divisi gaming dimana pada bulan Januari 2024 lalu, Microsoft memberhentikan 1.900 karyawan Activision Blizzard dan Xbox, dan bahkan menutup beberapa studio game, termasuk pengembang Redfall, Arkane Austin. 

Pemimpin Xbox, Phil Spencer memberi tahu para karyawannya bahwa pemangkasan biaya tersebut takkan berimbas pada penutupan studio game, perangkat, atau pengalaman tambahan. Namun, sayangnya, ini akan berimbas pada 650 karyawan mereka.

 

 

“Sebagai bagian dari penyelarasan struktur tim pasca akuisisi dan pengelolaan bisnis kami, kami telah mengambil keputusan untuk mengeliminasi sekitar 650 pekerjaan di seluruh Microsoft Gaming, sebagian besar merupakan fungsi korporat dan fungsi pendukung. Hal ini dilakukan untuk menata bisnis kami demi kesuksesan jangka panjang," tulis Spencer dalam memo internal, dikutip dari Bloomberg, Sabtu, (14/09).

Tech winter sepertinya masih terus melanda berbagai industri, termasuk gaming yang tahun ini banyak menelan ‘korban’. Microsoft tentu bukan satu-satunya raksasa gaming yang melakukan PHK besar-besaran. 

Februari lalu, Sony mengumumkan PHK terhadap 900 karyawan di divisi PlayStation. Selain itu, ada juga pengembang Valorant yaitu Game Riot  yang memangkas 530 karyawan pada Januari 2024 lalu.