Militer Jerman Kini Punya Angkatan Siber

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Militer Jerman, pada Sabtu (1/4/2017), meluncurkan sebuah komando siber, yang statusnya sejajar dengan angkatan darat, laut dan udara. Komando ini akan bertugas melindungi sistem teknologi informasi dan sistem persenjataan dari serangan musuh.

Para analis militer sebelumnya telah memperingatkan bahwa perang di masa depan akan dimulai dengan serangan siber atas infrastruktur dan jaringan komputer penting, spionase online, dan sabotase jaringan komputer.

Komando Siber dan Informasi (CIR) Angktan Bersenjata Jerman akan berpusat di Bonn. Cabang baru militer Jerman ini awalnya akan diisi oleh 260 pakar teknologi informasi. Tetapi pada Juli tahun ini, komando itu akan diperkuat 13.500 personel, yang terdiri dari staf militer maupun sipil.

Pemimpin angkatan baru ini, atau kepala staf jika dalam militer Indonesia, adalah Letnan Jenderal Ludwig Leinhos, yang sebelumnya bertugas di angkatan udara Jerman.

Leinhos kepada majalah mingguan Focus, mengatakan bahwa Jerman adalah anggota aliansi pertahanan NATO pertama yang memiliki pusat komando siber.

Ia mengatakan bahwa tugas utama pasukannya adalah untuk mengoperasikan dan melindungi infrastruktur teknologi informasi militer serta sistem persenjataan berbasis komputer. Selain itu CIR juga akan bertanggung jawab untuk melakukan aksi spionase online.

Adapun keamanan sistem teknologi informasi nasional dan milik pemerintah akan tetap menjadi tanggung jawab kementerian dalam negeri, yang juga bertanggung jawab atas lembaga keamanan domestik serta kontraspionase.

Leinhos juga memastikan bahwa pusat komando itu juga akan dibekali dengan kemampuan untuk melakukan serangan karena, "agar bisa bertahan dengan baik, Anda harus memahami cara menyerang."

Meski demikian, serangan siber berskala besar terhadap sasaran di luar Jerman, harus mendapat persetujuan dari parlemen, layaknya operasi militer lainnya.

Pembentukan komando siber ini sudah direncanakan jauh-jauh hari. Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen telah mengumumkan pembentukan komando siber ini dua tahun lalu.

Tujuannya adalah untuk melindungi militer Jerman dari serangan siber. Selama sembilan bulan terakhir, militer Jerman, Bundeswehr, sudah lebih dari 280.000 kali mengalami serangan siber. (Reuters)

 

Berita Terkait: