Minum Air Garam Jadi Tren Kesehatan Baru, Apakah Aman?

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Seperti halnya fesyen, tren kesehatan juga datang dan pergi silih berganti. Seperti baru-baru ini santer beredar kabar tentang manfaat larutan air dan garam alami, atau yang disebut sole water, yang dapat membersihkan tubuh dari racun dan meningkatkan energi.

Pendiri Practical Nontoxic Living, Sophia Gushée, baru-baru ini memutuskan untuk menguji manfaat minuman tersebut selama seminggu.

Seperti dilansir dari The Independent, ia melaporkan bahwa setelah minum air garam, kulitnya menjadi bersih, kualitas tidur meningkat, dan membuatnya terpacu untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Tapi, ahli gizi Rhiannon Lambert, tidak yakin dengan tren kesehatan ini, apalagi tentang klaim yang dapat membersihkan tubuh.

"Seringkali kita bingung dengan tren baru yang beredar di internet, dan kita harus berhati-hati," katanya.

"Penelitian menunjukkan bahwa garam dalam jumlah sedang dapat bermanfaat untuk mengatur tekanan darah. Namun sebaliknya, terlalu banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi," ujarnya.

Lambert juga menegaskan bahwa mengonsumsi sejumlah kecil garam memang termasuk bagian dari diet. Tapi, mengenai penelitian tentang minum air garam dapat membantu berbagai hal, seperti membersihkan pencernaan, ini masih diragukan.

"Penting untuk diketahui bahwa semua manfaat itu berasal dari bahan utamanya, yakni air. Konsep tentang detoksifikasi, gagasan bahwa Anda dapat membersihkan kotoran dari dalam sistem tubuh Anda, ini adalah sebuah penipuan," tegasnya.

"Ini adalah konsep tanpa bukti ilmiah yang dirancang untuk menjual produk tertentu," tambah dia lagi.

Sole water bukan sekadar memasukkan garam ke dalam air, tetapi dibuat dengan cara melarutkan garam alami, seperti garam merah muda yang bersumber dari pegunungan Himalaya.

Ahli nutrisi Frida Harju-Westman berkeyakinan bahwa air garam dapat benar-benar bermanfaat jika menggunakan garam alami yang benar, bahkan menyatakan bahwa cairan itu dapat bekerja sebagai antihistamin bagi penderita alergi.

Namun bagaimana pun, peningkatan asupan garam dalam bentuk cairan ini dapat menyebabkan dehidrasi. "Untuk menghindari hal ini, pastikan Anda tidak minum lebih dari satu gelas air garam per hari, dan pastikan untuk minum banyak air," sarannya.

Jadi, pendapat ahli nutrisi mana yang mau Anda yakini?