Miris! Para Perawat ini Dipaksa Bergoyang Seksi

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Korea Selatan sedang dibuat heboh. Pasalnya, sejumlah perawat di negara itu menuntut investigasi sebuah kasus yang tak sepantasnya dilakukan.

Para suster di salah satu rumah sakit swasta di sana diduga dipaksa mempertontonkan 'tarian seksi' di panggung, di hadapan para pejabat tinggi.

Skandal tersebut mencuat pekan lalu, setelah seorang perawat menyampaikan keberatannya di media sosial, sembari menyertakan foto dan video para suster mengenakan celana super-pendek dan atasan tube atau kaus tanpa lengan, sedang mempertontonkan tarian seksi dan mesum dalam sebuah acara olahraga tahunan Oktober 2017 lalu.

"Ini adalah hal yang menyedihkan terhadap keahlian dan harga diri para perawat," kata asosiasi perawat Korsel, dalam pernyataannya, seperti dikabarkan Korea Times, seperti dikutip dari News.com.au.

"Ada banyak perawat yang menanggung beban kerja yang berat, gaji rendah, sering kali lembur demi panggilan tugas. Skandal tersebut adalah pencemaran dan penghinaan bagi

tarian seksi dan mesum dalam sebuah acara olahraga tahunan Oktober 2017 lalu.

"Mereka yang dipaksa menari biasanya perawat yang baru direkrut, yang tak kuasa menolak perintah semacam itu," demikian diungkap pelapor.

"Kami dipaksa menari di depan para pejabat level atas perusahaan, yang duduk bersisian di belakang meja panjang."

Postingan itu memicu gelombang tuduhan yang disampaikan para perawat di media sosial. Mereka mengaku dipaksa melakukan tarian sensual serupa dalam acara yang digelar tiap tahun, yang konon dimaksudkan untuk 'menghibur' para pasien.

"Kami bahkan harus berbaring di lantai, membuat kaki kaki mengangkang di depan pasien dan keluarganya," kata salah satu perawat.

Lainnya mengaku diperintahkan untuk membuat ekspresi wajah yang merangsang secara seksual. "Selama latihan, para manajer di Bagian Keperawatan akan memberikan instruksi untuk membuat gerak tubuh dan ekspresi wajah yang menggoda," tulisnya.

Sejumlah suster lain mengaku menolak keras perintah para atasan itu karena merasa terhina. Namun, tangis mereka tak dihiraukan. Para petinggi rumah sakit berdalih, semua orang juga diminta melakukannya.

"Sangat menyakitkan mendengar pejabat rumah sakit mengklaim bahwa mereka tidak tahu soal skandal yang telah tersebar itu," tulis perawat yang lain.

Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan mengaku telah melakukan investigasi internal.

"Jika hasil penyelidikan menemukan pelanggaran hukum, kami akan memanggil para petinggi rumah sakit yang bertanggung jawab," kata seorang pejabat.