Misinformasi hingga Rasis, Akankah Joe Rogan 'Dibungkam' Spotify?
Uzone.id– Nama Joe Rogan sedang menguap di permukaan jagat maya, sayangnya bukan karena prestasi. Setelah dianggap mendukung misinformasi dan informasi sesat soal Covid-19 yang tayang di podcast-nya, Rogan kini dipandang rasis.
Pandangan rasis terhadap Rogan ini tentu masih berkaitan dengan konten-konten podcastnya yang ternyata sering menggunakan istilah-istilah ofensif berbau rasisme.
Hal ini pula yang mendorong Spotify akhirnya benar-benar menghapus podcastnya – dari 70 podcast, sekarang jumlahnya bertambah menjadi 113 konten.
‘Terseret’ sebagai platform yang mewadahi konten Rogan, pihak Spotify yang diwakili langsung oleh sang CEO pun kembali angkat bicara.
“Tak hanya komentar-komentar Rogan yang menyakiti, saya ingin memperjelas bahwa perilaku ini tidak mewakili nilai-nilai dari perusahaan kami,” tulis CEO Spotify Daniel Ek dalam sebuah memo.
Baca juga:Sekarang Dibilang Rasis, 70 Podcast Joe Rogan Ditendang Spotify
Ia melanjutkan, “saya paham situasi ini membuat banyak orang merasa lelah, frustrasi, dan tidak didengar.”
Ek mengaku, pihak Spotify telah berdiskusi dengan Rogan dan timnya mengenai konten podcast yang tayang di Spotify, termasuk yang mengandung bahasa atau istilah menyinggung khas rasisme.
Dari perbincangan tersebut, Ek mengatakan Rogan memilih beberapa podcastnya dihapus dari Spotify.
Menariknya, Ek mengatakan ia mengutuk perkataan Rogan yang berbau rasisme, namun ia tidak percaya kalau “membungkam Rogan” menjadi jawaban atau tindakan tepat.
“Kita harus memiliki garis jelas mengenai konten dan tindakan konkret ketika mereka melewati garis itu. Tapi, meng-cancel[baca: membungkam] suara menurut saya adalah tindakan salah,” katanya.
Ek menyambung, “melihat masalah ini lebih luas lagi, pemikiran kritis dan debat terbuka adalah hal yang dapat menguatkan proses nyata dan penting.”
Selain itu, Ek kembali menekankan bahwa peran Spotify adalah sebagai platform, bukanpublisher. Di saat yang bersamaan, ia juga menyadari bahwa para karyawan dan orang lain mungkin berpikir sebaliknya, mengingat Spotify memiliki kerja sama bisnis dengan Rogan.
Baca juga:Kenapa Spotify 'Legowo' Diboikot Gara-gara Podcast Joe Rogan?
Ek sendiri mengatakan bahwa dirinya berkomitmen soal USD100 juta yang Rogan dan perusahaan sepakati itu adalah untuk lisensi, pengembangan, pemasaran musik, dan konten audio lain milik kreator yang berasal dari kelompok termarjinalkan.
Sebelumnya, Rogan telah meminta maaf soal tuduhan bahwa dirinya rasis melalui Instagramnya.
"Tentunya saya tidak bermaksud rasis. Dan pastinya saya tidak akan pernah mau menyinggung orang lain untuk kepentingan hiburan, apalagi dengan sesuatu sekonyol rasisme," ungkapnya dalam video di Instagram.
Ia juga mengatakan telah menghapus satu episode podcast yang ia sendiri akui bahwa konten itu "sangat bodo dan penuh dengan perkataan berbau rasisme."
Sejak nama Rogan menjadi perbincangan, Spotify mendapat surat terbuka yang ditandatangani oleh lebih dari 250 profesional medis, peneliti, dan profesor dengan merujuk pada podcast Rogan. Podcast ini ditunjuk sebagai bukti bahwa Spotify memberikan ruang bagi misinformasi tentang COVID.
Pengguna juga menaikkan tagar #ByeSpotify sebagai bentuk protes, mereka ramai-ramai hijrah ke layanan streaming lain seperti Tidal, Apple Music dan lainnya. Saham perusahaan pun ikut anjlok sekitar 6 persen karena kontroversi.