MotoGP Mau Batasi Jumlah Pembalap dari Italia dan Spanyol

pada 3 hari lalu - by

Uzone.id- Dorna Sport baru-baru ini mengeluarkan wacana untuk pembatasan jumlah pembalap yang berasal dari Italia dan Spanyol. Rencana ini pun mendapatkan respon yang cukup keras dari para pembalap di MotoGP.

Ducati bukan menjadi satu-satunya pihak yang mendominasi balapan motor paling bergengsi di dunia tersebut. KarenaMotoGPsaat ini juga didominasi oleh pembalap dari Italia dan juga Spanyol.

Tercatat saat ini 10 dari 22 pembalap utama di MotoGP merupakan warga asal Spanyol, jumlah tersebut hampir mengisi setengah dari jumlah peserta yang ada. Sementara pembalap asal Italia tercatat terdapat enam orang saat ini.

Jika dilihat secara prestasinya, pembalap asal Spanyol di MotoGP memang memiliki keterampilan balap yang tinggi. Bisa dilihat dari sembilan musim berturut-turut sejak 2012 hingga 2020 telah dimenangkan oleh pembalap Spanyol.

 

 

Sementara pembalap Italia seperti diketahui memilikiValentino Rossiyang menjadi legenda balap MotoGP. Namun sejak performa Rossi turun, dominasi pembalap Spanyol pun meningkat, saat ini terdapat tiga nama yang sukses di MotoGP yakni Jorge Lorenzo,Marc Marquez, dan Joan Mir.

Dominasi pembalap Spanyol terputus saat Fabio Quartararo sebagai pembalap Prancis memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2021. Meskipun berdarah Prancis, namun Quartararo sejak muda sudah tumbuh di Spanyol.

Pembalap Italia pun bukan hanya Rossi, di dua musim terakhir Francesco Bagnaia juga mendominasi kemenangan di MotoGP 2022 dan 2023.

Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna beralasan, pembatasan pembalap dari Spanyol dan Italia agar bisa melihat beberapa negara berbeda memenangi balapan MotoGP. Namun dirinya juga mengakui di MotoGP sering memunculkan era suatu pembalap dari negara tertentu yang mendominasi.

 

 

"Yang terbaik harus ada di sana, tetapi lebih mudah untuk menjadi lebih baik jika Anda orang Italia atau Spanyol. Seharusnya seperti Olimpiade, tiga orang Amerika pergi dan jika Anda adalah orang Amerika keempat, Anda tidak bisa pergi, bahkan jika Anda lebih baik daripada mereka yang berasal dari negara lain," ujar Ezpeleta seperti dikutip dariMotorsport.

Wacana dari Dorna Sport ini pun menuai beragam reaksi dari para pembalap. Salah satunya adalah Luca Marini, pembalap asal Italia yang merupakan adik Valentino Rossi dan lulusan dari VR46 Academy yang saat ini membela Repsol Honda.

"Anda harus memahami mengapa level pembalap Spanyol dan Italia begitu tinggi dan mereka berada di MotoGP karena mereka yang terbaik di dunia, bukan karena mereka orang Italia atau Spanyol," ucap Marini.

Menurut Marini, jika negara lain memiliki kemampuan yang sama maka mereka juga bisa datang dan bersaing di MotoGP. Marini mengatakan perbedaan pembalap Italia dan Spanyol karena sejak dini anak-anak di negara tersebut memiliki minat yang tinggi dengan balapan.

"Menurut saya, baik Spanyol maupun di Italia ada budaya, gairah, dan organisasi sejak mereka remaja, bahkan anak-anak, yang memungkinkan merek untuk tumbuh sebagai pembalap dan mencapai kategori teratas, sementara di negara lain tampaknya lebih sulit untuk berkembang," jelasnya.

 

 

"Kita akan melihat bagaimana keadaannya, tetapi jika itu masalahnya kita harus berada di tiga pembalap Italia teratas, itu tidak masalah sama sekali," lanjutnya.

Hal yang senada juga diungkapkan Aleix Espargaro yang merupakan pembalap Spanyol yang saat ini membela Aprilia Racing. Menurutnya banyaknya pembalap Spanyol dikarenakan ekosistem karir pembalap yang lebih jelas di negara tersebut.

Memang saat ini terdapat 30 sirkuit balap yang terebar di berbagai kota di Spanyol. Jumlah tersebut belum termasuk sirkuit tertutup untuk area test track dan proving ground yang biasa digunakan untuk uji coba kendaraan baru, mesin, ban, dan yang lainnya.

"Jelas akan menyenangkan memiliki empat belas kebangsaan yang berbeda di MotoGP, tetapi ini adalah (balapan) elit dan yang terbaik harus berada di atas, dari mana pun mereka berasal," sebut Espargaro.

"Ini bukan sesuatu yang baru, sudah dikenal selama bertahun-tahun. Ketika saya berada di Moto2, jika saya berasal dari kebangsaan lain, saya akan pindah lebih awal, tetapi jika Anda orang Spanyol atau Italia, tidak ada banyak ruang. Itu adalah kenyataan," lanjutnya.