Motor Listrik Gak Laku Gara-gara Baterai Masih Mahal?
Uzone.id- Motor listrik hingga saat ini masih sepi peminat. Padahal secara harga, motor listrik sudah mendapatkan subsidi Rp7 juta yang membuat harganya menjadi semakin murah.
Meski begitu, secara umum, kalau dibandingkan dengan motor bensin konvensional, tetap masih dianggap masih mahal. Salah satu komponen yang membuat harga motor listrik masih dianggap mahal adalah baterai.
Jadi, meskipun adasubsididari pemerintah, yang membuat semakin banyak merek motor baru yang bermunculan, namun hingga hari ini belum ada standarisasi baterai yang dapat mendukung ekosistemnya.
Febri Hendri Antoni Arif selaku Juru BiacaraKementerian Perindustrianmengatakan pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah perusahaan motor listrik dan baterai motor listrik untuk melakukan standarisasi.
"Kami mendorong agar ada standarisasi baterai motor listrik, misalnya standar dimensi bendanya itu, kita berharap ada banyak investor yang mau investasi di baterai listrik. kemudian dari sisi konsumennya, konsumennya lebih mudah untuk melakukan swap atau shifting," jelas Febri seperti dikutip dariAntara.
Febri mengatakan jika semua motor listrik punya baterai yang seragam, maka pengguna akan lebih mudah mengganti baterai.
"Misalnya beli motor listrik A dan kemudian ketika misalnya baterainya sudah aus, nah mereka bisa pakai baterai dari motor listrik yang lain karena sudah terstandarisasi," jelas Febri.
Standarisasi baterai ini diharapkan juga dapat mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri. Hasilnya dengan adanya standarisasi ini akan menguntungkan penggunamotor listrikatau konversi.
"Kalau terstandarisasi nanti banyak yang mau produksi. Jadi baterainya standar, mereknya macam-macam," tegasnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) juga mendukung upaya pemerintah dalam standarisasi infrastruktur pendukung kendaraan listrik yang tergabung dalam sistem Battery Asset Management Service (BAMS).
"Ini kesepakatan bersama sehingga bisa mempermudah masyarakat untuk tak perlu ragu memiliki motor listrik. Masyarakat lebih mudah mengadaptasi era baru kendaraan listrik ini. PLN mendukung adanya platform bersama ini sehingga bisa melancarkan ekosistem kendaraan listrik," ujar Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN.
Berdasarkan situs SISAPIRa, saat ini masih terdapat 184.201 kuota motor listrik subsidi yang belum tersalurkan. Sementara baru 4.148 motor listrik subsidi yang sudah tersalurkan.
Sementara itu 6.574 konsumen sudah melakukan proses pendaftaran motor listrik subsidi dan 5.077 pendaftar sudah terverifikasi. Data ini diambil pada Senin (4/12) pukul 16.42 WIB.
Angka di atas tentunya berbeda dari penjualanmobil listrikyang mendapatkan banyak minat dari masyarakat.
Berdasarkan catatan Uzone.id, pada Januari - Oktober 2023 sudah terdapat 11.896 unit mobil listrik yang terjual. Dari jumlah tersebut, Hyundai Ioniq 5 terjual sebanyak 5.827 unit dan Wuling Air Ev terjual sebanyak 4.005 unit.
Kemudian Toyota bZ4X terjual sebanyak 474 unit, diikuti BMW iX sebanyak 430 unit, Hyundai Ioniq 6 238 unit, Lexus RZ450e sebanyak 167 unit, MINI E sebanyak 109 unit, DFSK Gelora E 102 unit, BMW i7 90 unit, dan MG 4 EV sebanyak 81 unit.