Mudik Dilarang, Telkomsel Prediksi Kenaikan Trafik Data 20 Persen di Residensial

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Presiden Joko Widodo telah melarang masyarakat untuk mudik lebaran dan tetap menerapkan jaga jarak selama Ramadan nanti. Maka dari itu, Telkomsel akhirnya memfokuskan penambahan jaringan dan peningkatan kualitas di area-area tertentu, walau jalur mudik juga tetap perkuat.

Dikatakan Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, penambahan kapasitasn dan jaringan di jalur tetap dilakukan, namun tidak terlalu krusial. Hal ini dilakukan terutama di jalur-jalur transportasi pengiriman barang.

"Mudik dilarang tapi tetap dijaga. Penanganan jalur mudik kami lakukan terutama di jalur transportasi pengiriman barang dan alat kesehatan. Intinya, jalur dan titik transportasi yang akan menjadi sarana pendukung logistik penanganan pandemi virus COVID-19," kata pria yang akrab disapa Anto itu, dalam live conference, Selasa, 21 April 2020.

Dikatakannya, setelah imbauan untuk tetap di rumah selama Ramadan dan lebaran, secara khusus Telkomsel telah melakukan pengamanan jaringan di seluruh kawasan residensial yang ada di seluruh Indonesia. Fokusnya ada pada 309 titik area residensial yang teridentifikasi mengalami kenaikan trafik telekomunikasi yang sangat signifikan sejak diberlakukannya imbauan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Ada 58 titik rumah sakit rujukan Covid-19, 38 titik area transportasi utama di tiap Provinsi seperti bandara dan pelabuhan, 31 titik area transportasi logistik, alat-alat kesehatan dan kebutuhan pokok, serta sepanjang 16.000 km jalan tol dan jalan utama lainnya," kata Anto.

Dia juga memprediksi, selama momen Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 1441 Hijriyah nanti akan terjadi lonjakan trafik komunikasi berbasis layanan broadband sekitar 20 persen.

Untuk itu Telkomsel pun ingin memastikan ketersediaan kualitas dan kapasitas jaringan dan layanan broadband yang optimal, Telkomsel telah membangun 11.000 unit base transceiver station (BTS) 4G dan mengoperasikan 69 Mobile BTS.

"Telkomsel juga menerapkan konsep virtual operation dan monitoring yang didukung oleh 13 Posko Virtual eRAFI2020, dengan 19 tim internal (1,578 anggota) dan 46 tim mitra strategis (803 anggota), guna memaksimalkan produktivitas pengawalan jaringan di masa pandemi COVID-19," katanya.

Upaya penguatan kualitas dan kapasitas jaringan yang juga Telkomsel lakukan adalah dengan menghadirkan 11.000 BTS baru berteknologimulti-bandLong Term Evolutionatau 4G, mengoperasikan tambahan 69 unitCompact MobileBTS (COMBAT), serta menambah kapasitasgatewayinternet menjadi 6,100 Gbps (6 Tbps) untuk menjamin kelancaran akses data di seluruh Indonesia.

Secara keseluruhan, Telkomsel saat ini memiliki 219.000 unit BTS di seluruh penjuru negeri, dengan 87.000 unit di antaranya merupakan BTS 4G. Berbekal infrastruktur yang mumpuni, cakupan 4G Telkomsel pun telah menjangkau lebih dari 95% wilayah populasi di Indonesia, yang siap mengakomodasi berbagai kebutuhan layanan berbasisbroadbanddan digital untuk terus mendukung aktivitas keseharian masyarakat.