Mus Mulyadi Tampil dalam Kondisi Mata Sudah Buta

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Mus Mulyadi (Foto: Instagram @koesplus.id)

Uzone.id- Indonesia kehilangan penyanyi keroncong senior Mus Mulyadi, yang telah meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019), di usia 73 tahun.

Penyanyi yang dijuluki 'Buaya Keroncong' itu pelan-pelan terkikis kondisi kesehatannya karena menderita diabetes.

Menurut putranya, Erick Haryadi, Mus Mulyadi dirawat setelah kadar gula dalam darahnya naik.

Ada kisah ketika Mus Mulyadi tampil menghibur penggemarnya di Puri Agung Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Desember 2016 silam.

 

Baca juga: Legenda Musik Keroncong Mus Mulyadi Meninggal Dunia

 

Mus mengeluarkan guyonan kalau penyanyi itu berinteraksi dengan penonton, padahal dirinya sudah gak bisa melihat lagi alias buta.

"Soalnya semua tampak gelap sekali. Seratus persen gelap. Enggak bisa (melihat)," ujar Mus saat diwawancaratabloidbintang.com.

Meskipun sudah buta, Mus berusaha mendapatkan emosi penonton dengan membaca suasana di sekelilingnya. Mus rindu ingin menyapa dan lebih dekat dengan penonton.

"Saya berinteraksi dengan bertanya kepada mereka, mau lagu apa? Saya penuhi. Sya sudah tidak bisa melihat lagi. Bahkan melihat bayang-bayang penonton pun, tidak bisa. Doa penggemar membuat saya bertahan," kata Mus lagi.

Selain itu, Mus juga merasakan sedih kalau pertunjukannya belum selesai, sebagian penonton sudah pulang.

Saat itu Mus menyanyikan 6 lagu. Biasanya dia bisa menggeber 15 lagu. "Kalau hanya 6 lagu, entenglah," kata dia.

 

Masa kecil

Mus Mulyadi menghabiskan masa kecil hingga remaja di Surabaya. Ia anak ketiga dari delapan bersaudara anak dari pasangan Ali Sukarni dan Muslimah.

Bakat seninya tumbuh secara otodidak karena pengaruh dalam keluarganya yang memang seniman.

Meskipun ia tidak pernah dirancang oleh ayahnya yang berprofesi sebagai pemain Gamelan untuk mengikuti jejaknya.

Tiga saudaranya memilih berkecimpung dalam bidang seni tarik suara. Dua kakaknya yakni Sumiati berprofesi sebagai penyanyi keroncong di Belanda dan abangnya Mulyono dikenal di Surabaya sebagai penyanyi keroncong.

Selain itu adiknya Mus Mujiono pun pada akhirnya terjun ke dunia musik dengan memilih musik jazz dan pop sebagai jalur pilihan kariernya.

 

Dimakamkan di Joglo

Mus Mulyadi lahir di Surabaya pada 14 Agustus 1945. Beberapa lagunya yang menjadi hit antara lain, 'Kota Solo', 'Dinda Bestari', 'Telomoyo', dan 'Jembatan Merah'.

Mus pernah menjadi anggota Favourite Band. Istrinya, Helen Sparingga juga seorang penyanyi.

Jenazah Mus Mulyadi kini disemayamkan di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat. Keluarga akan menguburkan jenazah Mus di Joglo, Jakarta Barat.