MWC 2023: Telkomsel, Ericsson dan Qualcomm Bersatu Optimalkan 5G Indonesia
Uzone.id– Telkomsel kembali dilibatkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar uji coba teknologi 5G paling canggih, berkolaborasi bersama Ericsson dan Qualcomm Technologies, Inc. menggunakan spektrum frekuensi baru 3,5 GHz dan 26 GHz yang telah diizinkan penggunaannya.
Ketiga perusahaan juga telah melakukan penandatanganan MoU bersamaan dengan momen perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2023 di Barcelona belum lama ini.
Kali ini, ketiga perusahaan menginisiasi uji coba 5G Akses Nirkabel Tetap atau Fixed Wireless Access (FWA) dengan spektrum Sub-6 dan mmWave Extended Range yang diperluas dengan konektivitas gigabit last mile melalui perangkat 5G Sub-6 dan millimeter-wave (mmWave) yang terjangkau, dengan mempertimbangkan spesifikasi teknologi jaringan Telkomsel.
Melalui kerja sama ini, Telkomsel, Ericsson, dan Qualcomm mempersiapkan kapasitas 5G yang lebih optimal dengan fitur latensi rendah, menggunakan teknologi 5G NR-Dual Connectivity dari Ericsson di spektrum frekuensi 3,5 GHz dan 26 GHz.
Kolaborasi terbaru ini juga merupakan kelanjutan dari uji coba teknologi 5G extended-range yang sebelumnya telah didemonstrasikan menggunakan perangkat lunak extended-range mmWave Ericsson.
Baca juga: MWC 2023: Telkomsel Gandeng Huawei demi Perkuat Infrastruktur Digital
Teknologi yang dimaksud adalah Ericsson Massive MIMO AIR5322 serta Qualcomm Fixed Wireless Access Platform Gen 2 pada Snapdragon X65 5G modem-RF dan Qualcomm QTM547 mmWave Antenna module yang berhasil dengan bandwidth 800 MHz pada 26 GHz mmWave, dan juga telah diizinkan oleh Kementerian Kominfo RI tahun lalu di Danau Toba, Sumatra Utara.
Kini peta jalan kolaborasi telah diperluas untuk menjadi yang pertama di Indonesia dengan menghadirkan 5G Standalone NR-DC (Dual Connectivity) yang menggabungkan bandwidth 100 MHz di frekuensi 3.5 GHz dan bandwidth 800 MHz di frekuensi 26 GHz untuk kapasitas sangat besar, latensi yang lebih rendah, dan kecepatan peak throughput hingga 7.37 Gbps.
Ericsson Massive MIMO AIR3268 yang sangat ringan, Radio Processor 6651, Cell Site Gateway, dan 5G Core yang disediakan untuk mendukung pembagian jaringan (network slicing) 5G, dikombinasikan dengan fitur UE Route Selection Policy (URSP) pada handset komersial yang menggunakan Android 12, akan memastikan pengalaman pengguna terbaik di jaringan Telkomsel.
“Kami mengapresiasi kegiatan uji coba yang dilakukan Telkomsel bersama dengan Ericsson dan Qualcomm, dan berharap uji coba yang telah dilakukan dapat memberikan kontribusi dalam proses pembangunan ekosistem dan mengakselerasi pengembangan teknologi jaringan 5G di Indonesia,” tutur Direktur Penataan Sumber Daya Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dr. Denny Setiawan.
Dari penuturan Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam, perusahaan ingin semakin menggencarkan layanan 5G yang kian memadai demi mendukung transformasi digital di tanah air.
“Dengan dukungan pemanfaatan konektivitas mobile broadband berteknologi terkini, bersama mitra penyedia infrastruktur dan teknologi kami, yakni Ericsson dan Qualcomm, Telkomsel melanjutkan kolaborasi untuk memperluas pengembangan peta jalan teknologi Fixed Wireless Access berbasis 5G di Indonesia,” ujar Hendri.
Baca juga:
Ditambahkan Direktur Planning and Transformation Telkomsel, Wong Soon Nam, perusahaan melihat bahwa kelanjutan kolaborasi strategis bersama Ericsson dan Qualcomm ini penting bagi implementasi 5G Telkomsel, terutama untuk mencapai kapabilitas 5G Standalone (SA) dan menghadirkan layanan digital inovatif untuk konsumen.
Diketahui, konektivitas digital yang merata dan berkualitas tinggi diharapkan terus dipertahankan dan ditingkatkan guna memperkuat pengalaman akses konektivitas digital masyarakat, yang akan mendukung percepatan transformasi digital bangsa, menciptakan lapangan kerja baru di sektor digital, serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional secara lebih inklusif.
Inisiatif ini akan membantu bisnis di Indonesia dalam penyederhanaan operasional dan mendorong pengurangan biaya, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Teknologi jaringan masa depan seperti 5G akan berperan besar dalam mencapai tujuan inklusi digital Indonesia, terutama dalam menghadirkan konektivitas digital terdepan, dari kota hingga pelosok negeri.