Naik Motor Juga Bisa Microsleep, Begini Cara Mengatasinya

pada 2 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Microsleep biasanya menyerang pengendara mobil, namun hal ini juga bisa terjadi pada pengendara motor. Apalagi berkendara motor membutuhkan konsentrasi yang tinggi, sehingga jika terjadi microsleep bisa membahayakan pengendara dan orang lain.

Microsleepmerupakan kondisi di mana seseorang tertidur sejenak tanpa disadari. Bahaya ini sangat mengancam keselamatan, terutama saat berkendara dalam kecepatan tinggi.

Ludhy Kusuma selakuSafety RidingDevelopment Section Head PT Daya Adicipta Motora mengatakan microsleep biasanya terjadi akibat kelelahan yang berlebih. Faktor ini terjadi ketika pengendara menempuh perjalanan jauh atau pada waktu malam hari yang biasa digunakan untuk beristirahat.

"Kondisi ini membuat tubuh pengendara tertidur secara tiba-tiba selama beberapa detik. Meski singkat, dampaknya bisa sangat fatal," ujar Ludhy dalam keterangan resmi.

Jika dihitung secara matematika, saat kendaraan berada di kecepatan 40 km/jam dan pengendara mengalami microsleep selama 2 detik, maka jarak yang di tempuh sudah mencapai 22,2 meter tanpa menyadarinya. Padahal kecepatan 40 km/jam bukanlah kecepatan yang tinggi, namun potensi bahayanya sangat banyak dalam jarak 22,2 meter tersebut, seperti muncul kendaraan lain, lubang, atau benda tak terduga di jalan.

Risiko microsleep juga dapat diperburuk oleh beberapa faktor lain, seperti kelelahan fisik, kurang tidur, dan kebiasaan berkendara di malam hari. Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk memahami risiko kelelahan dan segera mengambil langkah pencegahan sebelum hal buruk terjadi.

 

 

Sebelum terjadi microsleep, tubuh akan memberikan sinyal seperti mata berat, sering menguap, dan kesulitan menjaga fokus. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya segera berhenti dan beristirahat.

Saat beristirahat, pastikan di tempat yang memadai dan tidur sejenak untuk memulihkan energi. Tidak disarankan berhenti hanya sekedar minum kopi atau minuman berenergi, karena hal ini bukanlah solusi jangka panjang.

 

 

“Untuk menghindari microsleep, penting untuk beristirahat secara teratur setiap dua jam saat melakukan perjalanan jauh, guna menjaga fokus tetap prima. Selain itu, pastikan untuk selalu menggunakan perlengkapan keselamatan, mematuhi batas kecepatan, dan mengutamakan #Cari_Aman di setiap perjalanan,” ujar Ludhy.

Dengan langkah-langkah tersebut, pengendara bisa mengurangi risiko kecelakaan akibat kelelahan dan tetap menjaga keselamatan di jalan raya.