Nasib Jimny: Di Indonesia Inden Panjang, di Eropa Dilarang Dijual

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Sejak kemunculannya, Suzuki Jimny seolah gak berhenti bikin sensasi. Paling ramai, soal indennya yang kayak antrean ibadah haji, panjaaaang bener.

Inden panjang tersebut gak cuma terjadi di negara asalnya, Jepang, tapi juga Indonesia. Yess, tapi kabar heboh diawal tahun ini soal Jimny kembali terdengar.

Kalau di Indonesia Jimny langka karena indennya panjang, di Eropa justru mobil ini gak boleh dijual. Lho, kenapa?

Baca juga:Mazda Indonesia siap luncurkan CX-30 Besok

Suzuki Jimny terkendala ketatnya aturan standar emisi di pasar Eropa. Suzuki pun terpaksa menghentikan produksi dan penjualan Jimny di benua biru tersebut, seperti dilaporkan Autocar India.

Sumber menyebutkan bahwa pihak Suzuki sudah berkoordinasi dengan sejumlah jaringan diler di Eropa untuk mulai berhenti menerima pemesanan untuk unit Suzuki Jimny.

Masalah emisi yang dihadapi oleh Suzuki Jimny adalah terkait makin ketatnya pembatasan CO2 di kawasan Eropa. Per 2021, mobil baru yang dijual di Eropa hanya bisa menghasilkan CO2 sebanyak 95g/km.

Sementara Jimny yang dijual saat ini, menggunakan mesin yang sama dengan All New Ertiga, sebuah mesin berkode K15B berkapasitas 1.500cc yang catatan gas buangnya mencapai 178 g/km, artinya jauh diatas ambang batas standar emisi di Eropa.

Meski begitu, Suzuki dikabarkan hanya mengundukan Jimny sementara untuk pasar Eropa dan akan kembali di tahun 2021 dalam wujud Jimny komersial. Bangku belakangnya akan dibuang untuk akomodasi barang.

Lucu juga sih membayangkan Jimny pakai karesori jadi pikap atau boks, atau apapun lah yang mencirikan dirinya sebagai mobil barang, bukan penumpang.

Langkah menyulap Jimny jadi mobil komersial merupakan salah satu siasat Suzuki agar tetap bisa menjual Jimny, sebab dengan statusnya sebagai mobil komersial, maka Jimny bebas dari aturan standar emisi tersebut.

VIDEO Hyundai Tucson First Impression