Honda Beberkan Alasan Motor Listrik Belum Laris Manis

pada 2 jam lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.idPertumbuhan motor listrik memang tidak secepat motor bermesin bensin. Terutama dari segi penjualan, adopsi motor listrik dirasa masih sangat kecil terutama di Indonesia.

Ahmad Muhibbuddin selaku General Manager Corporate Communication PT AstraHondaMotor (AHM) mengatakan pertumbuhanmotor listriktidak lambat jika dibandingkan mobil listrik. Menurutnya pertumbuhan dua industri tersebut berimbang antara satu sama lainnya.

"Kalau lambat sih enggak juga ya, jika dikomparasi ada pertumbuhannya saya pikir sama dengan mobil listrik. Tapi memang karakter konsumen antara roda 4 dan roda 2 agak berbeda," ujar Muhib saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat belum lama ini.


Muhib pun menjelaskan karakteristik konsumen motor listrik dan mobil listrik. Menurutnya rata-rata konsumen mobil listrik bukanlah first buyer, melainkan sudah memiliki mobil konvensional di rumah. Hal ini sama seperti di motor listrik, sehingga pertumbuhannya masih lebih cepat motor konvensional.

"Mereka yang membeli mobil listrik itu kebanyakan bukan first buyer, nah di motor listrik ini juga masih sama karakternya. Belum menjadikan sebagai motor pertama yang harus dibeli konsumen," ungkapnya.

Muhib sendiri mengatakan pihaknya terus mencoba untuk meningkatkan pertumbuhan motor listrik. Artinya banyak yang harus disiapkan, salah satunya adlaah dari segi infrastruktur.

"Kita di ATPM berusaha menuju ke sana, perlahan-lahan coba perluas kita perluas infrastrukturnya. Sekarang ini kita sudah punya tempat penukaran baterai, nanti soal aftersales services-nya akan ada 1.200 e: Shop untuk orang membeli EV. Tahun ini sudah ya 1.200 e: Shop," pungkasnya.

Perlu diketahui, saat ini AHM terus mendorong industri motor listrik dengan mengeluarkan empat model dalam dua tahun terakhir. Dua model pertama adalah EM1 e: dan EM1 e: Plus. Kemudian terdapat Honda ICON e: dan CUV e: yang baru diluncurkan beberapa hari lalu.

Sementara penjualan motor listrik secara nasional sudah tumbuh cukup pesat saat kuota subsidi motor listrik tersedia. Mengingat subsidi motor listrik dari pemerintah bisa memangkas harga Rp7 juta.

Namun saat kuota subsidi motor listrik di tahun 2024 ini habis, penjualan motor listrik pun diklaim mengalami penurunan.