Sambil Ngabuburit, Warga Berburu Uang Baru untuk Lebaran

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ratusan warga Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi berburu untuk mendapatkan uang baru pada Jumat, 9 Juni 2017. Uang ini akan dibagi-bagi saat Lebaran tiba. Dalam bahasa Sunda, uang ini sering pula disebut uangjeugeryang artinya kaku. Sambil ngabuburit, mereka rela mengantre hingga beberapa jam hanya untuk memperoleh ratusan lembar Uang Hasil Cetak Sempurna (UHCS).

Animo menukar uang baru dalam dua hari terakhir ini, cenderung terus meningkat. Antrean penukaran pecahan UHCS kali ini, memperoleh pengamanan personl Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Kota. Petugas berjaga-jaga di sekitar titik lokasi penukaran yang berada tidak jauh di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan A. Yani, Kelurahan Cikole, Kota Sukabumi

Aksi penukaran uang baru sempat mengundang perhatian warga lainnya. Terutama para pengguna kendaraan bermotor roda dua dan empat. Mereka yang melihat antrean penukaran uang, secara spontan malah ikut mengantre untuk mendapat uang baru.

Kendati tidak terjadi kericuhan, petugas bersenjata lengkap melakukan pengamanan. Mereka berjaga di sekitar lokasi yang berada tidak jauh dari mobil operasional penukaran uang. Petugas penukaran uang terlihat sibuk memberikan pelayanan. Diperkirakan lebih dari satu miliar rupiah UHCS ludes ditukar uang milik warga.

Uang baru untuk Lebaran

“Uang ini dipersiapkan menjelang Lebaran nanti. Uang ini dibagi-bagikan kepada keponakan di Garut sebagai uang jajan,” kata warga Sukarja, Popi Sopiah.

Popi sengaja membawa uang kisaran Rp 5 juta. Uang yang sengaja diambil dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ditukarkan dengan uang pecahan ribuan secara variasi. “Tidak hanya anak-anak senang memperoleh uang baru ini, tapi orang dewasa pun tertarik untuk mendapatkannya,” katanya.

Pimpinan Bank Jabar Banten (BJB) Cabang Sukabumi Graha Noviana berkomitmen memberi pelayanan optimal kepada masyarakat. Hal itu setelah BJB dipercaya sebagai pemegang otoritas perbankan untuk menjadi Kas Titipan Bank Indonesia (BI).

“Kami dituntut untuk melayani optimal kepada masyarakat. Di antaranya memberikan pelayanan penukaran uang. Termasuk penukaran uang tidak layak edar dari masyarakat,” katanya.

Untuk memberikan pelayanan penukaran, bank menggunakan mobil operasional. Mobil ini terus melakukan pelayanan secara mobile dari satu ke tempat lainnya. Mengantsipasi hal-hl yang tidak diinginan, BJB Sukabumi telah melakukan koordinasi bantuan pengamanan.

“Terutama di beberapa titik pusat keramaian maka pelayanan mobil keliling penukaran uang memperoleh pengamanan petugas bersenjata. Apalagi uang yang UHCS yang diedarkan cukup banyak mencapai kisaran Rp 500 juta ,” katanya.***