Nostalgia Winamp di Instagram, Begini Sejarah ‘Spotify’-nya Era 2000an

pada 6 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Anak tahun '90an pasti tak asing lagi dengan aplikasi pemutar musik yang satu ini, Winamp. 

Yap, baru-baru ini Winamp kembali muncul ke permukaan, bukan karenacomebacktapi karena tren Instagram Story yang mengajak pengguna untuk nostalgiaan dengan playlist lagu yang sering diputar di aplikasi ini.

Lewat template Instagram Story ‘Lagu apa yang masuk playlist Winamp kamu dulu?’, para pengguna yang punya kenangan dengan pemutar musiklegendini memasukkan lagu yang sering didengar lewat aplikasi ini.

Bagi kalian yang mau ikutan tren ini, kalian bisa mengecek template-nya di Story akun Instagram @creamovemedia.

Nah, bagi generasi muda yang gak tahu apa itu Winamp, berikut beberapa informasi mengenai asal-usul dan bagaimana pemutar musik ini menjadi ‘sahabat’ para generasi 90an sebelum Spotify dkk muncul ke permukaan.

Winamp sendiri adalah sebuah pemutar media (media player) yang sangat populer di berbagai dunia termasuk di Indonesia pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. FYI, pemutar musik ini tersedia untuk perangkat dengan Microsoft Windows.

 

 

Winamp mendukung sejumlah format audio, mulai dari MP3, WAV, MIDI, MOD, AAC, M4A, FLAC, dan banyak lagi.

Winamp sendiri memiliki beberapa fitur unggulan yang cukup khas, salah satunya adalah antarmuka yang bisa disesuaikan dengan berbagai skin yang memungkinkan pengguna mengubah tampilan program sesuai dengan preferensi mereka.

Selain itu, Winamp juga memiliki fitur efek visualisasi yang bergerak sesuai dengan ritme musik yang sedang diputar. Winamp juga punya fitur shuffle, playlist, equalizer dan banyak lagi.

Dikembangkan oleh Justin Frankel dan Dmitry Boldyrev di perusahaan Nullsoft, Winamp dirilis pertama kali pada tahun 1997. Pada tahun perdananya, Winamp berhasil menggaet 3 juta download .

Lalu, di tahun 1998, Winamp merilis Winamp 2.0 yang kemudian menjadikan Winamp sebagai salah satu aplikasi Microsoft yang paling banyak didownload kala itu. 

Tahun 1999, Winamp kemudian diakuisisi oleh AOL, yang kemudian menjadi momen awal Winamp goyah dan mendapat kritikan dari pengguna. Terlepas dari itu, beberapa tahun setelahnya Winamp masih mendapat banyak pengguna.

Di tahun 2000, tercatat ada 25 juta pengguna dan di tahun 2001, Winamp tercatat memiliki 60 juta pengguna di seluruh dunia.

Sayangnya, Winamp mendapat beberapa kritikan atas peluncuran versi Winamp3 yang dirilis di 2003. Setelah itu, opularitas Winamp tak bertahan lama dan cenderung mengalami penurunan terlepas dari perilis beberapa versi Winamp terbaru.

Apalagi pada tahun 2001, Apple menjadi pesaing berat Winamp dengan meluncurkan perangkat iPod yang menjadi hits di tahun-tahun selanjutnya. 

Pada tahun 2018 lalu, Winamp mencoba kembali bangkit dengan aplikasi versi terbaru mereka. Sayangnya, Winamp 5.8 malah bocor ke publik sebelum tanggal perilisan resminya. 

 

 

Lalu di tahun 2023 lalu, Winamp akhirnya resmi bangkit dari kubur dan punya tampilan yang lebih modern dan disesuaikan dengan pasar dan tren masa kini. Lalu, pada tahun 2024 ini, pemilik Winamp, Llama, mengumumkan kalau Winamp akan menjadi aplikasi open source pada September tahun ini.

Dengan perubahan ini, para developer bisa berpartisipasi untuk ikut menyumbangkan keahlian, ide, dan kontribusi lainnya agar aplikasi ini berkembang. 

Jika langkah ini sukses, Winamp diprediksi bisa menghidupkan kembali popularitas pemutar musik klasik di tengah maraknya layanan streaming online yang semakin digemari saat ini.

Untuk saat ini, versi baru Winamp ini hanya tersedia di web resmi mereka. Selain memutar musik, radio dan streaming, pengguna bisa juga terhubung dengan masing-masing pembuat konten yang sudah masuk dalam platform ini. Bagi pengguna iOS dan Android, Winamp juga akan meluncurkan aplikasinya di dua OS ini, bersamaan dengan fitur yang mampu memutar file audio lokal.