Nycta Gina Akhirnya Harus Rela Melepas Jeng Kelin Untuk Selamanya
Awalnya, Nycta Gina merasa ribet. Melihat orang lain berhijab sepertinya cantik-cantik, rapi, dan keren.
Sementara dia kerepotan dan kadang, merasa hijabnya kurang rapi. Apalagi kalau berwudu di tempat umum. Harus buka hijab dulu, habis itu memasang hijab lagi.
Bisa memakan waktu lama dan hasilnya, menurut Gina, kurang rapi. Belum lagi, menyesuaikan sikap. Dalam bayangan Gina, yang namanya wanita berhijab itu harus santun dan kalem.
“Sementara aku? Aku siaran masih tertawa cekikikan bareng Desta. Kalau bercanda kadang suka kelewatan. Kadang masih enggak bisa diam. Luarnya berhijab, dalamya kayaknya masih sama dengan kelakuan Jeng Kelin. Ha ha ha! Aku mencoba pelan-pelan lebih kalem, lebih menjaga kata-kata yang keluar dari mulut,” bilang Gina, seraya tertawa.
Di masa awal berhijab, tawaran manggung off air untuk Jeng Kelin pun masih berdatangan.
“Ini dia yang dipertanyakan Mama dan suamiku dari dulu. Apakah aku benar-benar siap? Benaran bisa meninggalkan Jeng Kelin? Ini tawaran terus berdatangan. Aku sempat bingung,” imbuh dia.
Sempat, Gina mencari akal yakni menggunakan ninja, lalu mengenakan rambut palsu Jeng Kelin.
“Tapi tetap tidak mungkin. Bagaimana dengan kondisi berhijab harus jadi Jeng Kelin? Nanti riasannya seperti apa? Dandanan Jeng Kelin kan menor kayak badut. Ini namanya hidup. Akhirnya, aku harus memilih. Sudah enggak mungkin menjadi Jeng kelin. Aku sudah memastikan ini dengan menanyakan pada guru pengajianku. Jawabannya memang tidak bisa. Aku akhirnya melepas Jeng Kelin untuk selamanya. Berat untuk meninggalkan Jeng Kelin, tapi mau bagaimana lagi?” urainya.
Dulu, Gina berpikir dirinya tidak akan lepas dari sosok Jeng Kelin. Jeng Kelin sudah seperti belahan jiwanya.
(wyn / gur)