Yeay! Obat Baru untuk Parkinson Sudah ditemukan

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ya, hasil studi terbaru yang dipimpin olehKeqiang Ye, Ph.DdariEmory University- Atlanta, menemukan sebuah enzim yang mampu mengendalikan neurotoksitas (agen kimia yang bisa menimbulkan efek merugikan bagi sistem otak dan saraf) pada kedua penyakit tersebut.

Lewat enzim ini, berkembangnya kedua penyakit itu bisa dicegah agar tidak jadi parah. Sampai-sampai, dari hasil penelitian ini disimpulkan temuan obat terbaru untuk parkinson.

Meski ada beberapa perbedaan antara dua penyakit itu baik dari segi genetik dan struktur. Tetapi kami telah menemukan enzim yang bisa mengelola keduanya. Dan enzim yang baru ditemukan ini bisa jadi obat potensial untuk penyakit parkinson,” terangnya, sebagaimana dilansirMedicalnewstoday.com,Rabu (5/7/2017).

Saat ini diperkirakan sudah lebih dari 5 juta orang di Amerika Serikat terkena penyakit alzheimer. Dan 1 dari 3 dikatakan meninggal dengan kondisi tersebut – atau kondisi lainnya : demensia. Di samping itu, penyakit parkinson jadi momok para orang dewasa yang menyerang kira-kira 60.000 orang dewasa di Amerika setiap tahun.

Sementara data parkinson di Indonesia, merujuk dataParkinson’s and Movement Diorder CenterRumah Sakit Siloam Kebun Jeruk, ditemukan, satu di antara 100 orang tua berusia 65 tahun ke atas adalah penderita parkinson.

Jadi, jika jumlah lansia di Indonesia sebanyak 20 juta berdasarkan data BPS 2015, maka ada sekira 200.000 orang menderita parkinson, atau 547 orang setiap harinya. Adapun sampai saat ini, data perhimpunan spesialis saraf di Indonesia menunjukan bahwa angka penderita parkinson sudah mencapai 400.000 orang.