Obsesi Andrea Dian Membentuk Tubuh

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Sebagai aktris yang sudah melakoni puluhan judul film dan FTV,Andrea Dian, sadar 100% jika tubuh adalah salah satu modal utama dalam dunia pertelevisian.

“Tak bisa dipungkiri kalau sebagai orang yang mencari nafkah dari dunia hiburan harus menjaga bentuk tubuh agar selalu proporsional. Gemuk sedikit saja, kita akan terlihat sangat gemuk saat tampil di layar kaca,” papar aktris yang pertama kali tampil di layar lebar dalam filmSelamanyayang diputar 2007 lalu.

“Karena tuntutan itu, sejak dulu saya memang berusaha menjaga tubuh. Saat itu, saya lebih fokus metode diet, belum rutin berolahraga seperti sekarang ini,” tambahnya. Andrea mengaku bahwa dia mulai menyukai olahraga pembentukan otot sejak menikah denganGanindra Bimo.

“Menikah seakan menjadi babak baru pembentukan tubuh bagi saya. Kebetulan, saya mendapatkan pasangan hidup yang punya hobi berolahraga danconcernpada hidup sehat,” papar wanita yang mengaku hanya berpacaran selama dua bulan sebelum menikah ini.

 

Total Atau Gagal
Bukanlah seorang Andrea Dian jika tidak total dalam menjalani sesuatu. “Saya punya prinsip bahwa saya harus menjalani sesuatu yang sudah saya pilih secara total. Mending saya tidak melakukannya sama sekali jika hanya setengah-setengah. Saya yakin, jika saya melakukan segala hal secara setengah-setengah, potensi kegagalan jauh lebih besar. Sebagai contoh, saya memilih untuk menikahi seorang pria pilihan saya yang baru saya kenal intensif selama dua bulan. Pilihan sebagai seorang istri itu saya jalani secara total hingga kini,” ujar wanita yang menyandang status sebagai "Nyonya Bimo" sejak 2013.

Totalitasnya itu juga terlihat dalam pilihannya membentuk tubuh. “Nah, begitu pula dengan pilihan untuk membentuk tubuh. Saya pun ingin total dalam melakukannya. Saat ini, saya mendisiplinkan diri saya untuk berlatih digym5 kali dalam seminggu, minimal 3 kali. Itu harus! Durasi latihannya pun saya tambah dari yang biasanya 30 – 60 menit jadi 1,5 jam setiap kali latihan. Itu full untuk latihan ya, tidak termasukngobrol hahaha,” ujarnya sambil tertawa renyah.

Durasi latihan di atas rata-rata itu sengaja dilakukan oleh Andrea untuk menambah intensitas latihannya. “Awalnya, saya memang latihan dengan durasi 30 – 45 menit. Tapi, ternyata saya merasakokdengan durasi itu tubuh belum berasa capek sehingga saya tambah jadi 1,5 jam. Selama durasi itu, saya sering habiskan dengan melakukan latihan fungsional yang berguna untuk meningkatkan kekuatan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari,” jelas wanita kelahiran Jakarta, 31 tahun silam ini.

 

Ingin Hidup Lebih Lama

Berlatih selama 5 kali seminggu selama 1,5 jam tiap kali tentu bukan hal yang mudah dilakukan. Selain harus menjaga agar stamina tubuh tetap fit, durasi latihan yang lama dan sering itu kerap kali membuat orang yang melakukannya merasa bosan sehingga tergoda untuk berhenti.

“Saya tidak bilang ritme latihan yang saya lakukan itu mudah. Saya pun kerap dihantui oleh rasa bosan. Tapi, saat godaan itu datang, saya selalu mengingat kembali motivasi terbesar saya untuk tekun berlatih,”jelasnya.

Motivasi terbesar Andrea untuk menjaga tubuh semata-mata bukan karena tuntutan peran atau “tuntutan” dari pasangan, tapi lebih motivasi dari dalam diri sendiri. “Memang, ada tuntutan profesionalitas dan permintaan dari pasangan agar saya selalu tampil dalam tubuh yang ideal. Tapi, lebih dari itu, motivasi terbesar saya untuk menjalani latihan ini adalah karena saya ingin hidup lebih lama," ucapnya serius.

"Saya tahu, umur sudah diatur oleh Sang Pencipta, tapi tanpa usaha untuk menjaga kualitas kesehatan, kita tidak bisa menjamin umur kita panjang,” tandasnya. Menurut Dian, umur yang panjang memungkinkannya menikmati hidup lebih lama bersama orang-orang terkasih.

Andrea juga membuka rahasia bahwa gaya hidup sehat yang dilakukannya selama ini sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan rumah tangganya. “Semua wanita tentu ingin memuaskan pasangannya, bukan?Nah, dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan, kehidupan seksual kami makin baik. Kami pun saling memuji tubuh masing-masing. Wanita mana sih yang tidak suka dipuji tubuhnya oleh pasangannya? Hehehe,” katanya.