Omzet Penjual Gorengan Meningkat 2 Kali Lipat Saat Ramadhan
Siapa yang tak gemar makan gorengan? Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, gorengan menjadi makanan favorit yang disantap saat berbuka puasa.
Hal ini tentunya memberikan berkah tersendiri kepada para pedagang gorengan. Mereka meraih keuntungan yang lebih besar dibandingkan hari-hari biasanya.
Seperti yang diakui Hendra, pedagang aneka gorengan Cipta Rasa. Selama tiga hari puasa, ia meraup omzet hampir dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
“Jika hari biasa saya dapat untung sekitar Rp 1 juta, tapi kalau puasa ini ya naik jadi Rp 1,5 juta,” kata Hendra saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (29/5).
Mengingat permintaan gorengan yang lumayan membludak, otomatis bahan baku yang digunakan juga lebih banyak.
“Selama puasa, menghabiskan 25 kg bahan baku untuk gorengan. Kalau hari-hari biasa cuma sekitar 20 kg saja,” lanjutnya Hendra yang biasa berdagang di Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini.
Menurut Hendra, gorengan yang paling banyak di beli masyarakat saat puasa adalah bakwan, tahu, tempe dan risol. Harga yang ditawarkannya masih cukup terjangkau, yakni Rp 2 ribu per buahnya. Gorengan Cipta Rasa ini bisa dibeli mulai pukul 14.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pedagang gorengan lainnya, Tarsoni. Pria yang sehari-hari berdagang di Taman Sunda Kelapa, Jakarta Utara ini meraup keuntungan dua kali lipat dibandingkan hari biasanya.
“Hari biasanya cuma Rp 500 ribu, kalau puasa Rp 1 juta,” kata Tarsoni.
Sama seperti di warung gorengan aneka cipta rasa sebelumnya. Gorengan yang paling banyak diincar masyarakat untuk berbuka adalah seperti bakwan, tahu dan tempe.
Bahkan selama puasa, Tarsoni banyak melayani permintaan khusus dari berbagai pihak. Mulai dari kantoran, keluarga, hingga orang-orang yang memesan melalui ojek aplikasi.