OpenAI Kena Denda Rp252 M Gara-gara 'Curi' Data Untuk Latih ChatGPT

pada 1 hari lalu - by
Advertising
Advertising
Uzone.id —OpenAI diganjar denda sebesar EU15 juta atau sekitar Rp252 miliar oleh pihak berwajib Italia karena dianggap telah 'mencuri' data pribadi untu keperluan pembelajaran chatbot AI mereka, ChatGPT.

Laporan ini disampaikan setelah Otoritas Perlindungan Data Italia atau Garante melakukan serangkaian penyelidikan terkait induk dari ChatGPT ini.

Dalam penyelidikannya, Garante menyebut bahwa OpenAI menggunakan data pribadi orang lain untuk melatih ChatGPT tanpa adanya dasar hukum yang memadai, melanggar prinsip transparansi serta tidak memenuhi kewajiban memberi informasi kepada pengguna terkait data tersebut.

Hasil investigasi pihak berwajib Italia juga menyebut bahwa OpenAI juga tidak menyediakan "sistem verifikasi usia yang memadai," untuk mencegah pengguna berusia di bawah 13 tahun terpapar konten tak pantas yang dibuat oleh AI yang tidak pantas.

Selain denda, pihak berwajib juga meminta OpenAI untuk meluncurkan kampanye selama enam bulan di media lokal untuk meningkatkanawareness tentang  bagaimana OpenAI mengumpulkan data pribadi.

"Pengguna dan non-pengguna ChatGPT harus diberi tahu tentang cara menolak pelatihan kecerdasan buatan generatif menggunakan data pribadi mereka," tulis laporan tersebut, sebagaimana dikutip dari Euronews, Selasa, (24/12).

Tak hanya itu, para pengguna juga diharapkan bisa diberi kesempatan nyata untuk menggunakan hak-hak mereka di bawah Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR).

Penyelidikan ini sudah dilakukan semenjak 2023, pihak berwajib Italia bahkan telah memblokir sementara ChatGPT karena masalah privasi serta kemungkinan adanya pelanggaran data.

Merespon hal tersebut, OpenAI menyebut keputusan tersebut "tidak proporsional" dan mengatakan bahwa mereka akan mengajukan banding.

Seorang juru bicara OpenAI mengatakan bahwa denda tersebut "hampir 20 kali lipat" dari pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan di Italia pada tahun yang sama.

Meski akan melanjutkan banding dan memperjuangkan haknya, OpenAI mengklaim bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak otoritas privasi di seluruh dunia dalam menawarkan AI yang bermanfaat yang menghormati hak-hak privasi penggunanya.