Orang Indonesia Lebih Doyan Beli Smartphone Mahal Ketimbang Murah
Uzone.id -Orang-orang di Indonesia beneran sultan-sultan. Bukan saja karena Samsung Galaxy S23 Ultra laku keras selama masapre-order, tapi terbukti juga dari laporan terbaru Counterpoint yang menyebut kalau orang Indonesia doyan banget belismartphonemahal.
Dari hasil riset tentang pasarsmartphonedi sepanjang tahun 2022, Counterpoint mengungkap bahwa pengiriman ponsel di Indonesia mengalami penurunan hingga 12,2 persen dibanding tahun lalu.
Salah satu penyebab utamanya, terjadi penurunan pengirimansmartphone entry-leveldengan harga di bawah USD200 atau Rp3 jutaan ke bawah sebesar 23,8 persen YoY (year on year).
Tapi beda cerita kalau berbicara soalsmartphonekelas premium yang justru mengalami lonjakan signifikan.
Baca juga:Review Performa Samsung Galaxy S23 Ultra: Gesit dan Gak Overheat
Counterpoint Monthly Smartphone Channel Share Tracker mencatat, pengirimansmartphonepremium dengan harga di atas USD600 atau Rp9,1 jutaan ke atas melonjak sampai 21,2 persen dibanding tahun lalu.
Counterpoint pun mengungkap kalau 54,5 persensmartphonepremium yang dikirim sepanjang tahun 2022 adalah model terbaru. Hasil ini naik 45,8 persen dari tahun sebelumnya.
Pasar ponsel menengah naik, kelasentryanjlok
Berbanding terbalik dengan segmen premium, pengiriman ponselentry-leveldengan harga di bawah Rp3 jutaan malah mengalami penurunan sampai minus 23,8 persen. Counterpoint menjelaskan, permintaan konsumen yang lebih rendah dengan latar belakang hambatan ekonomi makro menjadi penyebab utamanya.
Di saat yang sama, permintaan terhadapsmartphonedengan spesifikasi yang lebih tinggi juga berdampak pada penurunan ponselentry-level. Peningkatan terjadi selama PPKM alias Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang membuat aktivitas kantor dan sekolah dijalankan secaraonlinedari rumah.
Hal ini juga yang membuatsmartphonemenengah danhigh-endbertumbuh pesat. Pengirimansmartphonemenengah dengan rentang harga Rp3 sampai 6 jutaan) naik sampai 18,8 persen dari 2021.
Sementara kelashigh-endyang dibanderol Rp6 sampai 9 jutaan, naik menjadi 18,2 persen dari tahun sebelumnya. Faktor lain yang membuat ponsel menengah ke atas lebih laku adalah pertumbuhangame mobileyang membutuhkansmartphonedengan spesifikasi lebih tinggi.
Baca juga:Review iQOO 11: Gak Cuma Ngandelin Prosesor Doang
“Permintaan untuk peningkatan kesmartphoneyang lebih andal melonjak selama pembatasan Covid-19 ketika kantor dan sekolah dihadiri secara daring. Hal ini menyebabkan peningkatan pengapalansmartphonekelas menengah ke atas di Indonesia,” jelas Analis Senior Counterpoint, Febriman Abdillah.
Smartphoneyang menonjolkan kemampuan 5G pun mulai dilirik oleh pengguna di Indonesia. Kendati jaringan generasi kelima ini masih berfokus pada sektor industri, konsumen melihat teknologi 5G sebagai tren yang cepat atau lambat akan menjangkau mereka.
Pada tahun 2022, pengirimansmartphone5G Indonesia tumbuh 62,2 persen YoY.Smartphone5G dalam rentang harga di atas Rp3 jutaan tumbuh lebih tinggi daripada rentang harga lainnya sebesar 76,3 persen.
“Dorongan dari peritel dan OEMsmartphonejuga membantu membentuk persepsi konsumen tentang kebutuhan 5G di masa depan. Oleh karena itu,smartphone5G diharapkan tumbuh lebih cepat setelah infrastruktur yang diperlukan tersedia,” pungkas Febriman.