Orang Indonesia Ternyata Paling Sulit Lepas dari Gadget saat Berlibur

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ada kalanya saat berlibur, kita ingin rehat sejenak dari ketergantungan padagadget. Hal ini dilakukan agar terhindar dari urusan pekerjaan, suara notifikasi yang mengganggu, atau biar lebih fokus pada alam sekitar. 

Namun, satu hari tanpagadgetrasanya sulit. Sebab, saat berlibur pun kita butuh berbagai aplikasimobileyang mempermudah perjalanan. Mulai dari Google Maps, Waze, Grab, Gojek, Instagram, dan lain-lain.

Amadeus, perusahaan teknologi untuk industri perjalanan global yang ada di 132 negara, melakukan survei menarik tentang apa yang diinginkan wisatawan Asia Pasifik. Hasil survei itu menunjukkan bahwa 72 persen wisatawan Indonesia menggunakan aplikasimobilesaattraveling. SedangkantravelerJepang hanya 27 persen, Hong Kong dan Selandia baru sekitar 47 persen.

Artinya, mayoritas traveler Indonesia memilih tidak lepas dari gadget dan internet selama berlibur.

“Wisatawan Indonesia sebenarnya sangatdigital savvy. Semua orang punyahandphone, bahkan ada yang punya dua atau tiga sekaligus,” tutur Andy Yeow, General Manager Amadeus Indonesia kepada kumparanTRAVEL, di Pullman Jakarta Thamrin CBD, Kamis (29/3).

Laporan survei Amadeus yang bertajuk Journey of Me Insights itu juga menyatakan, bahwa 75 persentravelerasal Indonesia tetap ingin terhubung dengan Wi-Fi. Sedikit lebih tinggi daripada rata-rata Asia Pasifik yang hanya 71 persen.

Tidak asyik rasanya jika saat traveling kita bolak-balik tersesat. Bukannya senang, bisa jadi waktu kita malah terbuang di jalan. Oleh karena itu, 57 persen turis Indonesia ingin gadget mereka selalu tersambung internet untuk mengakses aplikasi peta dan informasi lokasi. Lainnya untuk berbagi foto (54 persen) dan mengabari orang-orang terdekat (51 persen).

Bahkan untuk memastikan dapat mengakses internet saat berlibur di luar negeri, 54 persentravelerIndonesia juga membeli kartu SIM lokal di negara tujuan. Membeli paket data internasional di negara asal pun jadi alternatif populer, dipilih 44 persen turis asal Indonesia.

Saat ditanyai soal aplikasi yang paling sering dipakai saat berwisata, Traveloka menjadi aplikasi nomor satu pilihan turis Indonesia. WhatsApp menyusul di nomor dua, sedangkan Facebook dan Google Maps seimbang di urutan ketiga.

Studi Journey of Me Insights sendiri dilakukan oleh Amadeus dan YouGov pada Mei 2017 dan melibatkan 6870 responden dari 14 negara Asia Pasifik. Kriteria responden adalah mereka yang bepergian ke luar negeri dalam kurun 12 bulan terakhir. Terdapat 500 wisatawan Indonesia yang berpartisipasi dalam survei online tersebut.